Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan Pada Anak

Setiap abis jemput Abang di sekolah , bunda selalu tanya tadi belajar apa bang di sekolah? trus ada kegiatan apa di sekolah? dan biasanya kalo lagi mood jawabnya bisa panjang kali lebar kalo pas lagi bete ya seadanya aja hahaha.. Alhamdulilah udah 2 tahun terakhir ini cuma anter jemput aja pas Abang sekolah gak ada ceritanya stay dari pagi sampe siang di sekolahan nungguin sampe pulang , maklum awal-awal masuk sekolah memang usia Abang masih 3 tahun. Karena sekarang udah semakin gede jadi alhamdulilah semakin pengertian juga , sekarang justru kebalikannya kalau bundanya gak pulang-pulang Abang malah nangis lol.

Di usianya yang mau 6 tahun Abang gampang di ajak komunikasi dan sangat kooperatif, pengertiannya juga semakin besar karena umur juga kali yaa πŸ™‚ . Sedari kecil Abang memang sudah di tanamkan karakteristik kepemimpinan sedikit demi sedikit , apalagi ketika mulai bersekolah di usia 3 tahun di situ abang mulai punya banyak kesempatan berinteraksi dengan orang banyak di luar dari keluarganya. Selain itu Abang juga berkesempatan bertemu dengan teman-teman sebayanya.Β  Dibeberapa acara sekolah abang sering dipercaya buat mimpin temen-temennya mulai dari mimpin barisan, mimpin doa sebelum belajar, dan yang belum lama ini Abang jadi pembaca teks proklamasi di malam puncak HUT Kemerdekaan RI tingkat RW mewakili sekolahnya. Wahh.. gak nyangka Abang bisa sepesat itu perkembangannya di sekolah πŸ™‚ .

Untuk melatih jiwa kepemimpinan pada anak bisa di mulai sejak sedini mungkin dari hal yang kecil, ada beberapa tips nih untuk melatih jiwa kepemimpinan pada anak anatara lain :

  • Membangun Kepercayaan Diri Anak

Ini merupakan hal yang gampang-gampang susah, sebagai orang tua kita harus menjadi orang pertama yang membangun rasa percaya diri anak caranya dengan memberikan anak lingkungan yang nyaman dengan begitu anak akan merasa bahagia, di sayang, dan percaya kepada lingkungan tempatnya tumbuh dan berkembang, secara otomatis akan tumbuh rasa percaya dirinya.

  • Mengasah Komunikasi Anak

Komunikasi merupakan faktor yang gak kalah penting, dari semenjak di dalam perut kita juga pasti sering mengajak komunikasi si bayi, apalagi pas udah lahir harus lebih aktraktif lagi dalam berkomunikasi. Sebelum usia 1 tahun pasti orang tualah yang akan banyak berbicara dan kalau bisa bicaralah dengan bahasas Indonesia yang baik dan benar gak usah dicadel-cadelin hehee itu yang saya lakuin sama Abang dan hasilnya di usianya yang ke 2 Abang udah lancar bicara bahkan curhat πŸ™‚ . Memberikan kesempatan lebih banyak berbicara kepada anak berguna untuk merangsang kemampuan verbalnya.

  • Tumbuhkan Sifat Integritas Anak

Biasakan anak mengukur kemampuan dirinya sendiri, contoh kecilnya dengan meminta anak merapikan mainannya. Tanyakan pada anak apa ia mampu mengerjakannya sendiri dan berapa lama waktu yang ia butuhkan buat menyelesaikannya. Bila ia mampu, berarti ia sudah dapat menentukan target waktu untuk menyelesaikannya. Alhamdulilah Abang udah lolos di tahap ini karena kalau selesai main pasti langsung di beresin yeeayyy πŸ™‚ .

  • Anak Harus Berani

Dalam hal ini anak harus berani mengekspresikan pendapatnya dan keinginannya. Mulai dari hal yang sederhana seperti memilih baju yang akan di pakai, menu makanan atau mengutarakan pendapat ke orang tuanya. Dan ini juga sudah mulai di latih ke Abang, setiap ia ingin sesuatu, kita akan menjelaskan kenapa ini boleh dan kenapa tidak boleh dengan begitu kalaupun tidak boleh ia akan paham dan gak ngamuk hehhe

  • Asah Kekuatan Sosialisasi Anak

Abang termasuk anak yang agak “gaptek” di bandingin sama teman-temannya karena saya lebih senang abang main di luar sam teman sebayanya dari pada main gadget :). Mengajak anak berinteraksi denganΒ  sebayanya penting sekali untuk mengajarkan anak bersosialisasi dan melihat perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap anak lain.

  • Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Pada Anak

Hal ini biasanya dapat dilakukan ketika anaak berbuat salah, misalnya ketika Abang menumpahkan minuman biasanya saya langsung menyuruh ambil lap untuk membersihkannya tanpa ada embel-embel marah-marah dan Abang akan melakukannya dengan senang hati πŸ™‚ . Di sini anak belakjar bertanggung jawab atas “kekacauan” yang di buatnya.

Memang tidak mudah untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada anak, tapi kalau kita melakukannya secara senang hati dan kosisten tentu akan berbuah manis suatu saat nanti. Bukan hanya untuk anak laki-laki saja tetapi anak perempuan pun harus di latih sejak dini jiwa kepemimpinannya. Selamat mencoba tipsnya ya BUn, semoga anak-anak kita kelak menjadi pemimpin yang amanah di keluarga dan negaranya ..aamiin πŸ™‚ .

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like