Menebar Kebaikan Dengan Gelombang Wakaf Bersama Rumah Zakat

Assalamualaikum.. apa kabar moms?? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT , aamiin . Oiyaa..sudahkah kita berbagi hari ini moms? Berbagi kepada sesama memang banyak sekali caranya, dari mulai berbagi secara material maupun non material. Bisa juga lewat ZIS yaitu Zakat, Infaq dan shodaqoh. Tapi ada satu yang terlupa yang bisa juga kita lakukan yaitu wakaf.

Mungkin bagi kebanyakan orang berbagi melalui wakaf masih asing terdengar, atau orang hanya mengetahui kalau wakaf itu hanya berupa tanah dan bangunan. Padahal wakaf bisa berbentuk uang, emas, mobil dan barang lainnya yang bisa di gunakan untuk kepentingan sosial.

Selasa , 12 Februari 2019 bertempat di Gowork FX Sudirman Jakarta, Rumah Zakat meluncurkan gerakan terbarunya yaitu Gelombang Wakaf. Gelombang Wakaf ini hadir untuk terus menebarkan kebaikan bagi Indonesia dan Dunia. Sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia khususnya para generasi milenials tentang pentingnya gerakan wakaf.

Gerakan gelombang wakaf ini menandakan langkah besar Rumah Zakat yang telah dimulai untuk mewujudkan visi menjadi filantropi kemanusiaan dan pemberdayaan. Visi kemanusiaan ini akan di wujudkan dalam bentuk satu rumah sakit, delapan klinik, dan 18 sekolah. Wakaf memiliki peluang besar untuk dapat dijadikan sebuah sumber yang menghasilkan produktifitas bagi masyarakat.

Selanjutnya Rumah Zakat juga akan melakukan pemberdayaan yang akan di wujudkan dalam 5.323 desa berdaya dan 200 kebun produktif, serta 50.000 UMKM di seluruh Indonesia. Woww..keren banget kan ? Gak nyangka dengan wakaf produktif banyak orang yang terbantukan dan kembali produktif.

Seperti yang di sampaikan oleh CEO Rumah Zakat, Nur Efendi “Rumah Zakat akan mengedukasi masyarakat melalui seminar di seluruh Indonesia dan aktivasi melalui media sosial. Selain itu juga membentuk komunitas wakaf yang bertujuan untuk menggerakkan generasi milenial yang jumlahnya kurang lebih sekitar 40 % dari total penduduk Indonesia secara langsung dalam proses pelaksanaan wakaf “.

Pada acara peluncuran Gelombang Wakaf kemarin hadir juga Mba Sally Giovani, owner dari Batik Trusmi. Mba Sally berbagi pengalaman dalam membangun bisnis Batik Trusmi hingga besar seperti sekarang ini. Awal mulanya Mba Sally dan suami memulai bisnis berjualan kain kafan, karena kain kafan tidak selalu laku setiap hari hanya di waktu-waktu tertentu saja akhirnya Mba Sally beralih ke bisnis Batik.

Mba Sally berjualan batik dari kota ke kota, pernah juga beliau sampai menginap di mesjid sambil membawa anaknya yang masih bayi hingga menunggu pasar tanah abang buka. Akhirnya dengan kegigihannya berusaha, Mba Sally berhasil memiliki 4 toko. Kesuksesan Mba Sally bukannya tanpa hambatan, karena satu dan lain hal 3 toko yang di miliki Mba Sally tutup. Setelah mengevaluasi diri Mba Sally dan suami tersadar bahwa selama ini ada yang tidak beres, adanya ketidakseimbangan antara kehidupan duniawi dan akhirat.

Mulai saat itu Mba Sally dan suami mulai merintis kembali bisnis batiknya dan juga membuat yayasan sosial untuk membantu teman-teman yang kurang mampu. Alhamdulilah , saat ini Mba Sally memiliki wakaf produktif bus yang hasil sewanya untuk membiayai operasional yayasan yang di kelolanya.

Wakaf saat ini masih jauh dari apa yang di harapkan dan di maksimalkan potensinya. Dengan adanya gelombang wakaf harapannya bisa mengajak siapapun untuk bisa berkontribusi membangun Indonesia melalui wakaf.

Yuk..kita mulai menebar kebaikan lewat wakaf, kita bertumbuh dan berdaya bersama lewat gelombang wakaf.

Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like