Mengapa Kehamilan Palsu Bisa Terjadi

Wanita yang mengalami kehamilan palsu (pseudocyesis) bisa merasakan tanda-tanda yang mirip dengan kehamilan sebenarnya, tapi sebenarnya ia tidak hamil. Tanda-tanda yang dirasakan ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan layaknya wanita hamil.

Wanita yang menderita pseudocyesis sangat yakin bahwa dirinya benar-benar hamil dan sulit untuk menerima kenyataan bahwa sebenarnya kehamilan tersebut tidak ada.

Mengapa Kehamilan Palsu Bisa Terjadi?

Sebenarnya penyebab pasti kehamilan palsu hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga bisa menyebabkan seorang wanita menunjukkan gejala kehamilan palsu. Faktor-faktor tersebut meliputi:

Faktor psikologis

Salah satu dugaan penyebab terjadinya kehamilan palsu adalah adanya masalah psikologis, seperti depresi atau stres berat karena belum memiliki anak.

Sebagai contoh, ketika seorang wanita sudah sangat mendambakan kehadiran buah hati (khususnya bagi wanita yang telah berkali-kali keguguran atau mandul), tubuhnya mungkin secara tidak sadar menciptakan tanda-tanda kehamilan.

Otak kemudian akan salah menafsirkan tanda-tanda tersebut dan mengeluarkan hormon kehamilan. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya tanda-tanda kehamilan, seperti perut atau buah dada yang membesar. Oleh karena itu, wanita tersebut akan merasa bahwa tubuhnya sedang hamil.

Namun, sebetulnya kehamilan tersebut tidak nyata karena tidak ada janin yang dikandung di dalam rahim.

Gangguan kesehatan

Beberapa gangguan kesehatan juga dapat menimbulkan gejala yang menyerupai tanda-tanda kehamilan. Gangguan kesehatan itu dapat berupa obesitas, tumor atau kanker ovarium, dan depresi berat.

Tanda-Tanda Mengalami Kehamilan Palsu

Wanita yang mengalami kehamilan palsu akan merasakan beragam gejala yang dialami oleh wanita yang benar-benar hamil, seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Telat menstruasi atau tidak mendapat haid.
  • Perut membuncit, namun bukan karena adanya janin di dalam rahim.
  • Payudara membesar.
  • Merasa ada gerakan janin di dalam perut.
  • Pertambahan berat badan.
  • Pembesaran rahim.
  • Nafsu makan bertambah.
  • Nyeri di bagian tubuh, seperti nyeri punggung dan keram kaki, layaknya wanita hamil.

Jika Anda mencurigai diri Anda atau ada kenalan Anda yang mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasikan kondisi ini langsung ke dokter. Dokter akan menjalankan serangkaian pemeriksaan guna memastikan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh kehamilan asli atau bukan.

Pemeriksaan yang dilakukan dokter meliputi pemeriksaan fisik, tes kehamilan, dan USG untuk melihat apakah terdapat janin di dalam kandungan.

Apabila terbukti bahwa gejala yang dialami adalah kehamilan palsu, dokter akan menyampaikan bahwa gejala kehamilan yang dialami bukanlah karena kehamilan asli.

Dokter juga akan memberikan dukungan emosional dan penanganan lebih lanjut, seperti menyarankan konseling atau psikoterapi, untuk mencegah atau mengatasi depresi yang bisa memperburuk kondisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like