Mengelola Keuangan Di Masa Pandemi

Pandemi Corona tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia lainnya. Sebagai warga negara tentunya kita harus mematuhi apa yang telah dihimbau oleh pemerintah, guna menekan penyebaran virus Corona, salah satunya adalah dengan tinggal tetap untuk tinggal dirumah. Tinggal dirumah untuk batas waktu yang tidak ditentukan memunculkan sejumlah persoalan baru, dari mulai pengeluaran ekstra rumah tangga, hingga kondisi mental yang dipicu rasa bosan karena tidak bisa keluar kemana-mana. Termasuk dalam beban pekerjaan yang semakin berat karena kita harus bisa membagi waktu dengan bijak ketika di rumah.

Untuk itu, langkah pertama yang saat ini harus dilakukan adalah siapkan mental. Setiap orang harus menerima keadaan. Saat ini adalah kondisi darurat, tetap tinggal di rumah adalah opsi terbaik demi kebaikan bersama. Ketika kondisi mental baik, maka kita menjadi lebih siap dalam menghadapi permasalahan baru yang bisa muncul karena pandemi Corona ini. Jika tidak ada urusan yang darurat alangkah baiknya tetap di rumah dan jika harus keluar rumah pun kita harus menjaga protokol keshatan agar kita bisa terhindar dari bahaya virus corona yang tak terlihat

Pekerjaan-pekerjaan yang biasanya selalu ada tiap minggunya ini jadi tidak ada sama sekali. Tentu ini membuat kita hampir berputus asa karena keadaan. Bagaimana caranya agar dapur tetap ngebul, untuk membayar semua tagihan rutin bulanan, untuk makan sehari-hari aarrghh rasanya pusing tujuh keliling. Memang ini bukan terjadi di Indonesia saja, hampir seluruh dunia yang Β mengalami pandemi terkena dampak perekonomian.

Memiliki Dana Darurat

Tinggal tetap di rumah memunculkan permasalahan baru. Yang terdepan adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga. Kebijakan tetap di rumah untuk pelajar dan karyawan pastinya memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil. Mau tidak mau kita harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain.

Disinilah pentingnya memiliki dana darurat, kita bisa menggunakan sebagian dari dana darurat untuk menutupi pengeluaran ekstra. Namun bagaimana jika tidak memiliki dana darurat? Janganlah mengambil dari pos masa depan yang sudah kita siapkan. Yang bisa kita lakukan adalah mereview pengeluaran. Apa saja pos-pos yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Langkah pertama adalah membuat daftar pengeluaran rutin bulanan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa kita stop dan alihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra kita.

Contohnya anggaran transportasi, dan pos gaya hidup (nonton bioskop, makan di restoran, liburan, member gym, dan lainnya) adalah biaya-biaya yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Karena sudah jelas, pos-pos tersebut tidak akan dikeluarkan selama kita menjalani masa tetap di rumah.

Bijak Dalam Membelanjakan Uang

Langkah kedua adalah menahan nafsu belanja. Ketakutan akan berkurangnya pasokan makanan menyebabkan ada segelintir masyarakat yang melakukan panic buying dengan membeli sejumlah kebutuhan pokok. Padahal pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. Jangan panik dan belanja sesuai kebutuhan. Termasuk ketika berbelanja online. Kemudahan teknologi, dan terlalu lama tinggal di rumah, membuat orang merasa bosan.

Akhirnya banyak juga yang mengalihkan dengan berbelanja online. Namun hati-hati, ini justru membuat kita menjadi keranjingan berbelanja, dan menambah pengeluaran rumah tangga. Bijaklah dalam berbelanja (online). Belanjalah sesuai kebutuhan dan manfaatkan diskon yang ditawarkan merchant-merchant online yang banyak bertebaran selama masa tetap di rumah.

Meminjam Di Tempat Terbaik

Pinjaman kredit mudah secaraΒ onlineΒ dewasa ini tengah disukai masyarakat karena prosesnya mudah dan sangat membantu di kala terdesak kebutuhan, sementara dana belum ada. PinjamanΒ onlineΒ yang biasanya dimotori oleh perusahaanΒ fintechΒ ini juga sering digunakan sebagai pinjaman untuk belanja barang konsumsi di tengah masyarakat. Sayangnya, ada banyak kasus pinjamanΒ onlineΒ yang merugikan penggunanya. Jika kita ingin menggunakannya, kita harus berhati-hati dan memahami pinjamanΒ onlineΒ yang aman dan legal.

Dalam hal meminjam uang lewat pinjamanΒ online, agar tetap aman, hal mendasar yang harus diperhatikan adalah kitaΒ hanya meminjam dari perusahaanΒ fintechΒ yang legal dan aman.Β FintechΒ seperti ini sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selalu cekΒ fintechΒ yang kita mau sebelum mengunduh aplikasinya. Salah satu nya adalah Tunaiku, yang merupakan teknologi finansial atau FinTech pertama di Indonesia yang bergerak menyediakan pinjam uang online tanpa agunan. Didukung dengan teknologi dan data analytics canggih, Tunaiku mampu melayani dengan sangat cepat (24 jam) dan dengan persyaratan yang mudah. Mulai beroperasi pada 2014, Tunaiku merupakan produk digitalΒ pinjaman tanpa agunanΒ dari PT Bank Amar Indonesia Tbk yang dimiiki oleh perusahaan multinasional bernama TOLARAM.

Ayo kita mengelola keuangan di masa pandemi dengan bijak agar kita bisa melewati masa pandemi ini dengan tanpa beban dan tetap produktif, jika kita harus melalukan pinjaman online pun harus teliti sebelum mengajukan pinjaman agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like