Memiliki seorang anak adalah anugerah yang luar biasa yang di berikan oleh Tuhan. Bukan hanya mengandung dan melahirkan saja setelah itu selesai, akan tetapi perjuangan itu baru saja dimulai. Fase yang paling bikin deg-degan adalah saat membesarkannya, bukan hanya kasih sayang yang diperlukan tapi sebagai orang tua kita juga perlu ilmu untuk mendidik dan membesarkannya dengan baik.
Setiap orang tua tentu punya harapan tersendiri buat anaknya, iya gak sih mom? kebanyakan orang tua pasti menginginkan anaknya jadi anak yang pintar, sama kaya aku yang pingin abang Airlangga menjadi anak yang pintar. Bukan hanya pintar dalam hal akademik tetapi pintar juga dalam mengolah emosinya. Apalagi abang termasuk anak yang agak emosional kek emaknya hahaaa π jadi agak peer juga nih bikin dia bisa mengelola emosinya dengan baik.
Alhamdulilahnya kemarin aku sama abang abis dateng ke acara Family Date yang di adain oleh Bebelac. Banyak ilmu baru yang aku dapet dari para pembicara di sana. Acaranya berlangsung di Kantorkuu coworking Space, Kuningan. Menurutku acaranya keren banget peserta yangΒ terbatas membuat suasan menjadi intim dan fokus. Serunya lagi di saat para ibu menerima materi, anak-anak bermain bersama kakak-kaka dari Rumah Dandelion.
Pentingnya Keseimbangan EQ dan IQ Untuk Anak Hebat
Dan yang aku baru tau nih moms ternyata kecerdasan emosi itu berhubungan erat dengan kemampuan daya pikirnya, maafkan Bundamu ini ya bang yang baru tau ilmunya semoga belum terlambat buat melatih kecerdasan emosi kamu :). Mungkin itulah sebabnya di luaran sana banyak anak yang pintar di sekolah tapi tidak sukses di pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, atau sebaliknya ada orang yag tidak pintar secara akademikΒ tetapi bisa hidup bahagia dan sukses di pekerjaannya.
Kadang banyak orang tua yang lebih mementingakan IQ ( Intelligence Quotient) daripada EQ (Emotional Quotient). Padahal sejatinya kalau IQ dan EQ anak berjalan seimbang tentu akan menghasilkan anak yang hebat. Di sinilah mengapa nutrisi berperan penting untuk mendukung kecerdasan daya pikir dan kebesaran hati anak, ada 2 nutrisi yaitu :
- Nutrisi Seimbang , nutrisi seimbang ini kita bisa siapkan di menu sehari-hari si kecil mengacu pada gizi seimbang ” Isi Piringku ” dimana porsi nasi dan sayur memiliki porsi sama besar lalu ada protein dan buah.
- Nutrisi Spesifik , nutrisi spesifik maksudnya adalah nutrisi yang dibutuhkan lambung dan otak harus seimbang. Salah satunya nutrisi Pribiotik yang dapat kita peroleh dari vitamin A&D mineral zat besi, seng & Serat seperti Inulin, FOS dan GOS. Lalu dari asam lemak & asam amino essential khususnya dari kelompok omega 3 ( seperti ALA, EPA, DHA) & kelompok omega 6 (seperti asam linoleat).
Setiap anak lahir dengan potensi anak yang akal dan hati yang baik. Namun anak yang hebat, akan melihat situasi maslah dengan hatinya dan menyelesaikan masalahnya dengan daya pikirnya. Sebagai orang tua kita juga harus menstimulasi empatinya moms agar si kecil tumbuh denga kebesaran hati dan daya pikirnya untuk memiliki perilaku prososial. Perilaku prososial adalah perilaku membantu orang lain tanpa pamrih, Dengan memiliki empati anak mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, menumbuhkan simpatinya dan mampu melihat situasi serta berusaha menyelesaikan masalah dari sudut pandang orang lain. Jadi inget waktu itu abang pernah bilang :
Abang : “Bun..nanti kalo aku nemu dompet di jalan trus aku balikin ke orangnya dan orangnya mau kasih aku uang, aku mah bilang ‘gak usah pak, saya ikhlas’
Bunda : ” emang kenapa abang gak mau nerima uangnya?”
Abang : ” aku kan cuma mau nolongin, gak minta uang “
Ahhh..seketika emaknya meleleh, walaupun itu belum kejadian tetapi seenggaknya abang mencerna dengan baik apa yang di ajarkan waktu di Family Date kemarin :).
Mengajarkan Empati Lewat Permainan
Selama ibunya menerima materi dari para expert, anak-anak bermain dengan kakak-kakak dari Rumah Dandelion. Pertama anak-anak di ajak membuat kalung mobil dari kertas origami disini anak-anak menempel kertas origami yang sudah di gunting sehingga membentuk mobil. Kemudian dilanjutkan dengan membuat gambar kelinci dan mewarnainya. Semua anak tampak antusias dan enjoy mengikuti semua permainan yang ada.
Sesi selanjutnya yaitu mendongeng dengan judul ” O’OW HARUS APA YA ? ” . Di dalam dongengnya terselip pelajaran-pelajaran untuk mengasah empati dan kerja sama. Setelah membaca dongeng anak-anak bereksperimen seperti yang ada di kisah dongeng tersebut. Anak-anak menjadi seorang koki yang akan membuatkan pesana donat, sebelum membuat donat anak-anak di bagi beberapa kelompok untuk membersihkan dapur yang berantakan. Di sini anak-anak dilatih kerja samanya untuk menyelesaikan suatu masalah.
Setelah selesai merapikan dapur, salah satu kakak dari Rumah Dandelion ingin mengetes rasa empatinya anak-anak dengan cara pura-pura terjatuh saat membawakan perlengkapan membuat donat. Gak disangka anak-anak yang melihat kakak jatuh langsung dengan sigap membatu merapikan barang-barang yang berserakan di lantai. Ahhh..kalian anak-anak yang pintar :).
Akhirnya tiba waktunya menghias donat, tiap anak mendapat dua donat untuk di hias setelah selesai dihias lalu dimasukkan ke dalam kota dan siap di antar ke si pemesan. Setelah semua selesai membuat ternyata donat-donat yang udah di buat oleh anak-anak diberikan kepada bundanya masing-masing. Duh..senangnyaaa π
Banyak banget permainan yang bisa kita lakukan di rumah untuk membangun rasa empati anak, diantaranya :
- Tebak Ekspresi Emosi, ini bisa di sesuaikan dengan usia anak ya moms
- Oow..Harus Apa ya ? , anak memberikan solusi kepada orang lain
- Membaca buku dengan kisah empati atau menolong
Selain dukungan dari orang tua, anak-anak juga perlu asupan nutrisi dari susu agar bisa menerima stimulasi dengan baik. Contohnya seperti Bebelac yang memiliki kandungan yang lengkap sehingga nutrisi anak dapat terpenuhi dengan baik. Untuk informasi lebih lengkap, moms bisa cek akun @bebeclub atau bisa juga download flashcard tumbuh kembang di bebeclub.co.id yang bisa moms praktekkan bersama si kecil di rumah.