Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati, memang kesehatan itu mahal harganya jadi sebelum penyakit itu datang kita harus selalu waspada dengan menjaga asupan gizi yang seimbang. Selalu jaga kesehatan sebelum penyakit itu datang melanda.
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan hadir di acara Β βSeminar Kesehatan Nasioanalβ dengan topik βKenali TiroidMu, Waspada Keganasan Kanker Tiroidβ, bersama narasumber Dr. Bejamin Sastro Sp. PD dari RS. Mayapada Ada yang belum pernah dengar tentang thiroid??? Yukk.. yang belum tau simak penjelasannya yaa di bawah ini J.
Kanker Tiroid adalah salah satu jenis penyakit yang jarang terjadi, Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang berusia 35-39 tahun dan usia 70 tahun ke atas. Wanita memiliki risiko kanker tiroid lebih besar 3x lipat dibanding dengan pria.
Kanker Tiroid adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di kelenjar getah bening, Sedangkan Tiroid itu sendiri adalah Kelanjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher. Kelenjar ini mengeluarkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, tekanan darah dan lain-lain .
Ada 3 jenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid :
- Trilodotironin (T3) dan Tiroksin (T4) kedua hormon ini membantu mengatur metabolisme tubuh. Kelebihan hormon T3 dan T4 bisa membuat seseorang jadi overaktif dan berat badan menurun. Sebaliknya jika kekurangan kedua hormon ini, maka seseorang akan merasa lemah dan berat badannya naik.
- Calcitonin adalah jenis hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium di dalam darah dan membantu proses pembentukan tulang yang kuat. Hormon ini tidak memiliki peran dalam menjaga kesehatan karena tubuh juga memanfaatkan cara lain dalam mengendalikan kalsium dalam darah.
Gejala kanker tiroid diantaranya sebagai berikut :
- Pada tahapan awal, jarang sekali menimbulkan gejala bahkan cenderung tidak ada sama sekali.
- Pada tahap lanjutan, kanker tiroid ditandai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher, lebih tepatnya di bawah jakun dan biasa tidak menimbulkan rasa sakit.
- Sakit Tenggrokan, Kesulitan dalam menelan
- Suara menjadi serak dan tidak membaik setelah beberapa minggu.
- Rasa sakit pada bagian leher.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher.
Ohiya..yang patut diperhatikan bahwa tidak semua benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid disebabkan oleh kanker tiroid. Sebagian besar pembekakan pada kelenjar tiroid di sebabkan oleh kondisi yang sering di sebut Penyakit Gondok. Kondisi ini disebabkan oleh Hipertiroidisme (terlalu banyak hormon T3 dan T4) atau Hipotirodisme (kekurangan hormon T3 dan T4).
Faktor resiko Kanker Tiroid :
- Mengalami gangguan tiroid
- Riwayat kesehatan keluarga
- Tinggi dan berat badan
- Paparan terhadap radiasi
- Gangguan pencernaan
- Jenis kelamin
- Akromegali
Untuk mendiagnosis Kanker Tiroid dapat dilakukan hal-hal berikut :
- Tes Fungsi Tiroid merupakan jenis tes darah yang berfungsi untuk memeriksa apakah terdapat gangguan pada fungsi kelenjar tiroid, dengan mengukur kadar hormon tiroid dalam darah.
- Sitologi aspirasi jarum halus, pada tes ini yang dilakukan adalah sebuah jarum yang sangat kecil di masukkan ke benjolan pada leher untuk mengambil sampai jaringan yang kemudian di teliti dengan mikroskop, tes ini juga dapat mendeteksi keberadaan sel abnormal dan sel kanker.
- Pemindaian, pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mematikan apakah kanker yang muncul sudah menyebar ke luar dari kelenjar tiroid, biasanya dilakukan CT Can, USG, atau PET (Positron emission tomography)
- Tes penyakit turunan, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan genetik pada pasien untuk mengetahui adanya kelainan gen yang bisa meningkatkan risiko kanker tiroid modular.
Semua penyakit ada obatnya, dan penyakit kanker BISA disembuhkan dengan catatan segera lakukan pengobatan dengan Cepat dan Tepat. Pengobatan yang cocok untuk Β Kanker Tiroid antara lain :
- Tiroidektomi, Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid baik sebagian (hemitiriodekromi).
- Terapi pengganti hormon, pasien tidak akan bisa menghasilkan hormon yang mengatur sistem metabolisme tubuh setelah melakukan prosedur tiriodektomi.
- Pengaturan kadar kalsium, Operasi pengankatan kelenjar tiroid seringkali berpengaruh terhadap kelenjar paratiroid.
- Kelenjar paratiroid, terletak di dekat kelenjartiroid dan berfungsi mengatur kadar kalsiumdalam darah. Oleh karena itu, kadar kalsium juga harus diperhatikan.
- Perawatan iodium radioaktif, Pengobatan ini berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih ada dan mencegah sel-sel kanker itu tumbuh lagi di lain waktu.
- Radioterapi Eksternal, Pada prosedur ini gelombang radioaktif diarahkan ke bagian tubuh yang terpengaruh. Pengobatan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker tahap lanjutan, jangka waktu radioterapi sendiri tergantung kepada jenis kanker dan perkembanganya.
- Kemoterapi, untuk mengatasi karsinoma tiroid anaplastik yang sudah menyabar hingga ke bagian tubuh lain.
- Obat yang sangat kuat untuk membunuh sel-sel kanker, pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan kanker anaplastik sepenuhnya, tapi bisa memperlambat perkembangan kanker dan membantu meredakan gejala yang muncul akibat kanker tiroid.
Kompilikasi Kanker Tiroid
Kanker tiroid yang sudah di obati bisa muncul kembali, meski kelenjar tiroid sudah diangkat melalui prossedur operasi. Hal ini bisa terjadi karena sel-sel kanker yang ada sudah menyebar hingga ke luar kelenjar tiroid. Kemunculan kembali kanker tiroid biasanya terjadi dalam kurun waktu lima tahun setelah operasi tapi bisa juga muncul puluhan tahun setelah penanganan awal, kemunculan kembali kanker ini bisa terjadi pada bagian kelenjar getah bening di leher, jaringan kelenjar tiroid yang masih tertinggal pada saat operasi, atau bagian tubuh lainnya. Untuk mengetahui tanda-tanda kekambuhan dokter akan menganjurkan untuk melalukan tes darah dan pemindaian tiroid secara berkala.
Yuk…lebih aware lagi dengan kesehatan diri kita, lakukan pola hidup sehat dan lakukan pemeriksaan dini agar semua bisa di atasi lebih awal.