Belakangan ini ramai sekali diperbincangkan serial K-Drama yang berjudul The Glory , sebuah drama seri yang menceritakan tentang bullying yang dilakukan di sekolah. Yaap.. drama seri The Glory sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, dimana kasus bullying saat ini sudah sangat memperihatinkan. Karena kasus bullying ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga dilakukan oleh anak-anak. Terlebih lagi tidak sedikit kasus bullying terjadi di sekolah. Dimana seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dalam menuntut ilmu.
Bullying sediri menurut Sejiwa dalam buku Bullying : Mengatasi Kekeraan di Sekolah dan LIngkunganΒ Sekitar Anak. jakarta Grasindo (2008). Bullying adalah sebuah situasi dimana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/kekuasaanΒ fisik maupun mentalyang dilakukan oleh seseorang /sekelompok dan dalam situasi ini korban tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya.
Dampak yang dialami oleh korban bullying bisa berakibat jangka pendek maupun jangka panjang. Korban dapat mengalami stress, depresi hingga cemas yang berlebih , tentu ini akan mempengaruhi aktivitas kesehariannya baik di sekolah maupun di rumah. Bahkan tidak sedikit juga korban bullying yang akhirnya menjadi pelaku bullying karena ingin melampiaskan emosi yang terpendam. Bahkan jika sudah mengalami gangguan yang cukup serius bisa menimbulkan dampak psikologis untuk menyakiti diri sendiri atau ingin bunuh diri.
Banyak sekali faktor yang melatar belakangi seseorang menjadi seorang pelaku bullying, bukan hanya korban terlihat lemah saja tetapi ada beberapa faktor diluar itu, diantaranya adalah :
- Keinginan untuk mendominasi, pelaku bullying merasa lebih hebat dan lebih kuat di lingkungan sekitar sehingga pelaku berbuat yang semena-mena terhadap korbannya.
- Hubungan keluarga yang kurang harmonis, pelaku kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga di rumahsehingga mencari perhatian di luar rumah.
- Minimnya pengetahuan tentang tindakan bullying, yap banyak dari pelaku bullying yang merasa tindakannya wajar dan biasa saja atau hanya sekendar bercanda. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar memperlihatkan rutinitas tindakan yang salah secraa teru- menerus.
- Faktor balas dendam, tidak sedikit pelaku bullying adalah seorang korban bullying juga yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat sehingga membuat para korban ini menjadi pelaku bullying di kemudian hari.
Tentu untuk mencegah tindakan bullying ini ,diperlukan kerja sama berbagai pihak dari mulai keluarga, sekolah hingga lingkungan sekitar. Bullying tidak bisa dianggap sepele banyak sekali korban bullying yang mengalami depresi hingga mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya tentu ini karena bullying meninggalkan luka yang sangat dalam. Tindakan bullying sendiri memiliki beberapa tipe, dan ini adalah tindakan bullying yang sering terjadi antara lain :
- Bullying Fisik, pelaku bullying melakukan tindakan langsung atau dengan melakukan kontak fisik kepada korban seperti, menyandung, menyelengkat, menendang dll. Tindakan bullying ini tentu memiliki efek langsung kepda korban seperti luka fisik yang membekas di tubuh atau luka psikis.
- Bullying Verbal, Tindakan bullying ini tidak melakukan adanya kontak fisik secara langsung tetapi lewat perkataan atau uacapan. Bullying verbal ini memang tidak meninggalkan bekas luka fisik tetapi jika dibiarkan terus menerus tentu akan berakibat fatal kepada korban.
- Bullying Sosial, Jenis bullying ini memiliki tindakan bullying yang terselubung, tindakan ini tidak langsung berhadapan antara korban dan pelaku. tetapi pelaku lebih banyak menyebarkan rumor yang menyudutkan korban dan pelaku juga sering mengajak orang lain untuk menyudutkan korban.
Cara Mengatasi Bullying
Tentunya bullying ini sangat menggangu sekali bagi anak-anank yang mendapatkan perlakuan bullying. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bullying , antara lain :
- Memberikan edukasi mengenai konsep bullying pada anak
- Pola asuh orang tua tidak melibatkan kekerasan verbal dan fisik
- Mengekspresikan kasih sayangΒ bail verbal maupun tindakan
- Menjalin komunikasi terbuka , luangkan waktu untuk berkomunikasi kepada anak
- Menjaga pendengar yang baik dengan hadir sepenuhnya, jangan memotong atau menganggap cerita anak tidak penting
- Dan untuk pelaku, pastikan bahwa perilaku mereka yang tidak dapat diterima
- Bangun kedekatan emosional melalui aktivitas yang dilakukan bersama
- Menanamkan rasa empati pada anak dan melatih problem solving
- Buatlah susana rumah dan sekolah menjadi lingkungan yang nyaman dan aman
- Sekolah aktif memberikan edukasi mengenai bullying dan contoh postif dari guru
- Orangtua membangun relasi yang baik dengan pihak sekolah
- Memberikan edukasi kepada anak dalam menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.
Semoga informasi ini bermanfaat yaa moms dan semoga anak-anak kita dijauhkan dari bullying, Aamiin.