Keelokan laut, deretan pegunungan, hutan, dan lembah hijau, kekayaan alam Indonesia adalah suatu hal yang tidak perlu lagi diragukan. Sayang, tidak banyak masyarakat dunia yang tahu betapa indahnya negeri ini. Biarpun ada, nampaknya belum terlalu banyak, bahkan untuk masyarakat Indonesia sendiri. Apalagi keindahan hutan Indonesia yang bisa menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Indonesia yang merupakan salah satuΒ yang indah. Apalagi hutan di Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia. Dimana banyak sekali keragaman hayati yang ada di dalamya. Tapi sedihnya banyak sekali oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan kegiatan penebangan hutan secara liar atau biasa kita kenal dengan istilah illegal logging.
Masalah penebangan liar di indonesia merupakan masalah serius yang mengancam kelestarian hutan. Illegal logging merupakan isu kerusakan lingkungan .Dalam pengertian illegal loging mengandung banyak arti seperti pembalakan atau penebangan liar, pencurian kayu dan pengangkutan kayu secara tidak sah dengan tujuan untuk memperoleh laba sebesar besarnya tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan hidup. Penebangan hutan atau illegal loging berakibat pada kerusakan hutan yang sangat parah, illegal loging bisa diidentikkan dengan tindakan atau perbuatan yang berakibat merusak hutan.
Dampak-dampak Illegal Logging
Penebangan hutan secara liar tentu emberikan dampak yang sangat serius bagi lingkungan sekitar, dengan adanya illegal logging ini banyak sekali masyarakat sekitar yang dirugikan. Berikut dampak yang terjadi akibat illegal logging , antara lain :
- Pada saat musim hujan wilayah Indonesia sering dilanda banjir dan tanah longsor
- Kurangnya sumber mata air di daerah perhutanan. Pohon-pohon di hutan yang biasanya menjadi penyerap air untuk menyediakan sumber mata air untuk kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis dilalap para pembalak liar
- Semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur
- Musnahnya berbagai fauna dan flora, erosi, konflik di kalangan masyarakat, devaluasi harga kayu, hilangnya mata pencaharian
- Β Rendahnya pendapatan Negara dan daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari pelelangan atas kayu sitaan dan kayu temuan oleh pihak terkait
- Β Terjadinya global warming
- Mengakibatkan kerugian bagi kelangsungan makhluk hidup disekitarnya yang kemudian berdampak pada terjadinya bencana alam
Kisah Sedih dari Lereng Gunung Lemongan
Illegal logging banyak dialami hampir di semua wilayah hutan yang ada di Indonesia tak terkecuali di Gunung Lemongan. Yaap Gunung Lemongan yang terletakΒ di kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini juga turut menyisahkan kisah sedih yaitu terjadinya pembalakkan liar yang terjadi pada lerengnya .
Maraknya kegiatan illegal logging di tahn 2002 silam membuat kondisi alam di Gunung Lemongan rusak. Kicau burung dan suara satwa liar, serta bening air di Ranu dan sungai-sungai yang disertai dengan ikan dan udangnya pun musnah tak tersisa
Tidak kurang dari 6000 hektar areal hutan lindung yang ada disana dalam keadaan kritis dan kering kerotang. Debit mata air yang ada disembilan danaunya pun menurun dratis yang dapat memicu terjadinya bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada tahun 2006 lalu.
Komunitas Laskar Hijau
Sejumlah masyarakat yang miris melihat keadaan Gunung Lemongan, mulai menyisihkan waktunya memperbaiki kondisi alam. Masyarakat itu kemudian menamakan dirinya Komunitas Laskar Hijau. Komunitas Laskar Hijau ini berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kelestarian hutan Gunung Lemongan.
Salah satu penggagas Komunitas Laskar Hijau adalah Aβak Abdullah Al-Kudus. Aβak tidak mau berpangku tangan menyaksikan Gunung Lemongan kritis. Dia mengumpulkan puluhan anak muda, mengajak mereka menanam pohon, dan merawat lingkungan. Laskar Hijau ini memiliki misi penyelamatan lingkungan. Pada bulan Maret 2013 lalu A’ak bersama Laskar Hijau melakukan penanaman Bambu Petung Hitam di areal tanah seluas lima hektar. Sebenarnya, kegiatan penanaman Bambu Petung Hitam ini sudah dimulai sejak November 2012.
Dan empat tahun sudah berselang sejak didirikan, penghijauan ala Laskar Hijau sudah berhasil menghijaukan kembali sedikitnya 400 hektar hutan di Gunung Lemongan. Ranu Klakah, danau terpenting di kawasan tersebut kembali dipadati air. Tentunya Kegiatan ini telah mengundang partisipasi masyarakat sekitar guna menjaga lingkungan. Aβak adalah sosok dengan 1001 aktivitas.
A’ak senang menggeluti dunia seni, terutama seni rupa, sastra, dan teater. Dia pernah berguru kepada sejumlah seniman hebat, seperti pelukis Uki Sukisman di Pasar Seni Ancol, Jakarta, WS. Rendra (almarhum), penyair sufi stik Dik Munthalib, 75 tahun, serta cerpenis nyentrik Julius Siyaranamual.
Berkat kegigihannya dalam mngembalikkan hijau di hutan Gunung Lemongan, mengantarkan seorang Abdullah Al Qudus menerima penghargaan Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2010. Semoga apa yang dilakukan oleh A’ak bersama Komunitas Laskar Hijau dapat menginspirasi banyak rang diluar sana agar dapat lebih peduli lagi dengan lingkungan sekitar kita khususnya hutan.