Pendidikan menjadi modal utama seseorang untuk menjadi bekal agar memiliki masa depan yang lebih baik.Β Tentu menjadi sebuah fasilitas yang luar biasa buat masyarakat perkotaan yang memiliki kemudahan untuk mengenyam pendidikan.
Tetapi hingga saat ini, banyak juga masyarakat Indonesia yang belum bisa mengenyam pendidikan dengan layak. Seperti teman-teman kita yang berada di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Pentingnya Akses Pendidikan
Akses pendidikan di daerah terpencil memang masih belum merata, banyak sekali anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya dan fasilitas. Selain itu akses yang sulit juga yang membuat para orang tua tidak menyekolahkan anak-anaknya.
sumber gambar berbagai referensi edit with canvapro papibunda
Pendidikan yang baik membuka pintu untuk kesempatan karier yang lebih baik. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar pula kemungkinan mendapatkan pekerjaan yang baik dan berpenghasilan tinggi. Hal ini penting untuk meningkatkan taraf hidup seseorang dan keluarganya.
Tentu in menjadi tanggung jawab pemerintah yang seharusnya membuat pendidikan itu merata hingga ke pelosok negeri. Tetapi jika hanya mengandalkan pemerintah saja untuk menyelesaikan masalah tersebut, entah butuh waktu berapa lama hingga masih itu mendapatkan solusinya.
Marwan Hakim Sang Pejuang Pendidikan
Dialah Marwan Hakim, seorang pria yang tidak bisa berpangku tangan saja melihat anak-anak di daerahnya tidak mengenyam pendidikan. Pria asal Desa Aikperapa, Lombik Timur, sudah dikenal masyarakat Lombok berkat ketulusannya memperjuangkan agar anak-anak desa bisa terus mengenyam pendidikan yang layak.
Berawal dari kegundahannya melihat banyak anak-anak desa yang tidak bersekolah, akhirnya Marwan Hakim memberanikan diri mendirikan pondok pesantrenΒ di atas tanah berukuran 35 meter persegi.
sumber gambar berbagai referensi edit with canvapro papibunda
Rumahnya dijadikan sebagai ruang kelas untuk mengajar murid-muridnya, yang awalnya berjumlah tiga orang. Jauhnya jarak antar desa, membuat Marwan hakim harus mengantar jemput tiga muridnya dengan jarak sekitar 10 Kilometer di Dusun Bornong, sebuah dusun tertinggi di kaki Rinjani. Meskipun lelah kerap dirasakannya, tetapi tekad Marwan Hakim untuk memajukan pendidikan membuat dia konsisten untuk terus membesarkan sekolahnya.
Seiring berjalannya waktu, tidak terasa pondok pesantren yang Marwan bangun berkembang menjadi TK, SD, SMP dan SMA. Dan ini merupakan SMP dan SMA pertama di Aikperapa. Marwan terus menyenangi murid-muridnya yang telah lulus sekolah dasar untuk melanjutkan ke jenjang SMP.
Kemudian Marwan dan kawan-kawannya juga mendirikan SMA. Untuk biaya SPP setiap bulannya, Marwan tidak membebankan orang tua murid. Masyarakat dapat membayar secara in natura atau dibayar dengan tanaman pisang.
sumber gambar canvapro papibunda
Alhamdulilah.. semua tidak ada yang sia-sia, berkat perjuangan Marwan dan teman-temannya sekolah yang diirikan pada tahun 2004 itu sudah meluluskan ratusan anak hingga hari ini. Ini merupakan bukti bahwa Marwan telah berhasil mengobarkan semangat belajar anak-anak yang ada di daerah terpencil tersebut.
Tidak hanya itu perubahan juga terjadi dimana masyarakat saat ini lebih antusias untuk menyekolahkan anak-anak mereka. pola pikir masyarakat tentang pendidikan berubah berkat kerja keras Marwan dan teman-temannya.
Apresiasi SATU Indonesia Awards
Berkat kegigihannya memperjuangkan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil, pada tahun 2013 Marwan berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra. Penganugerahan SATU indonesia AwardsΒ kepada Marwan Hakim berkat kiprahnya di dunia pendidikan.
Pendidikan memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosialnya. Dengan mendapatkan pendidikan yang baik, seseorang dapat keluar dari siklus kemiskinan dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
sumber gambar canvapro papibunda
Karena semangat dan kerja kerasnya membangun sekolah agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, sekolah tersebut telah meluluskan ratusan anak-anak.
Bahkan banyak alumni sekolah tersebut yang sudah lulus di Universitas dan memiliki karir yang bagus. Semua itu berkat kegigihan seorang Marwan Hakim memperjuangkan pendidikan yang layak buat anak-anak di daerah terpencil.