Memastikan bahwa asupan asam folat terpenuhi dengan baik selama kehamilan merupakan hal yang penting. Pasalnya, kekurangan asam folat saat hamil dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan janin.
KebutuhanΒ asam folatΒ harian ibu hamil penting untuk dipenuhi, bahkan sejak sebelum kamu hamil. Hal ini karena kekurangan asam folat saat hamil tidak hanya membuat kamu menjadi lemas dan lelah, tetapi juga dapat menghambat dan mengganggu perkembangan janin dalam kandungan.
Dampak Kekurangan Asam Folat
Berikut ini adalah beberapa dampak kekurangan asam folat saat hamil:
1. Menderita anemia
Asam folat memiliki peranan penting dalam pembentukan sel darah merah, sehingga kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia.Β Anemia saat hamilΒ tidak dapat disepelekan, karena jika tidak diobati, berisiko menyebabkan persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
2. Menderita preeklampsia
Risiko terjadinyaΒ preeklampsiaΒ dapat meningkat jika kamu kekurangan asupan asam folat selama hamil. Preeklampsia merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa mengancam jiwamu dan juga bayi dalam kandunganmu, terlebih jika tidak mendapat penanganan hingga menjelang persalinan.
3. Menghambat perkembangan janin
Perkembangan janin dalam kandungan bisa menjadi tidak optimal jika asupan asam folat tidak baik. Hal ini karena asam folat memiliki peranan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan sel, serta menjadi bagian penting dalam memproduksi, memperbaiki, dan menjalankan fungsi DNA pada bayi.
4. Meningkatkan risiko bayi lahir prematur
Kurangnya asupan asam folat saat hamil dapat meningkatkan risikoΒ bayi lahir prematur. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa kekurangan asupan asam folat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut, kamu tetap dianjurkan untuk mencukupi asupan folat guna menghindari risiko tersebut.
5. Memiliki risiko lebih besar bayi terlahir cacat
Sejak menjalaniΒ program kehamilanΒ atau sejak trimester pertama, kamu harus memastikan bahwa asupan asam folat harian sudah cukup. Sebab pada 12 minggu pertama kehamilan, tulang belakang janin dalam kandungan sedang mengalami perkembangan, dan asam folat memegang peranan penting dalam proses ini.
AsupanΒ asam folatΒ yang dianjurkan sekitar satu bulan sebelum hamil hingga 3 bulan pertama kehamilan adalah sebanyak 400 mcg per hari. Sementara pada usia kehamilan 4-9 bulan, kebutuhan asupan asam folat harian meningkat menjadi 600 mcg.
Jika selama masa tersebut kebutuhan asam folat harian tidak mencukupi, maka risiko bayi menderita cacat tabung saraf atauΒ spina bifidaΒ danΒ anencephalyΒ akan semakin besar. Begitu juga dengan risiko cacat lahir lainnya, sepertiΒ bibir sumbingΒ danΒ penyakit jantung bawaan.
Darimana Kamu Bisa Mendapatkan Asupan Asam Folat?
Selain bisa didapat dari suplemen, asam folat juga bisa diperoleh dari makanan. Berikut ini adalah perkiraan jumlah asam folat yang terkandung dalam beberapa makanan sumber asam folat:
- 30 gram kacang tanah panggang mengandung 40 mcg asam folat.
- Satu buah jeruk (sekitar 150 gram) mengandung 50 mcg asam folat.
- 60 gram asparagus rebus mengandung 90 mcg asam folat.
- 95 gram bayam rebus mengandung 115 mcg asam folat.
- 85 gram hati sapi mengandung 215 mcg asam folat.
Selain mengonsumsi berbagai sumber makanan asam folat, ibu hamil juga membutuhkan suplemen asam folat. Ada kemungkinan kandungan asam folat pada makanan hilang atau rusak saat proses memasak. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa suplemen asam folat cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh.
Asupan asam folat menjadi bagian penting dalam menunjang kesehatan ibu hamil. Konsumsilah makanan kaya asam folat selama hamil, dan lengkapi dengan konsumsi suplemen asam folat jika disarankan olehΒ dokter kandungan. Namun, sebaiknya konsumsi asam folat tidak melebihi 1000 mcg setiap harinya, kecuali bila direkomendasikan oleh dokter.