Permasalahan sanitasi memang kadang di anggap sebelah mata oleh sebagian orang. Masih banyak orang yang menganggap urusan sanitasi ini adalah “urusan belakang” yang kadang terabaikan. Sebelum bahas lebih jauh, kalian udah tau belum sanitasi itu apa?? Aku kasih tau sedikit ya, sanitasi adalah perilaku manusia dalam menjaga kebersihannya. Hayooo.. sudah seberapa bersihkah kita menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita??
Siapa di sini yang setiap pagi harus “setoran” wajib ke belakang? ayo.. tunjuk tangan hehe , atau kalian termasuk tim sore hari setoran ke belakangnya?? kalau aku termasuk tim pagi hari biasanya setelah bangun tidur wajib banget tuh setoran plus mandi pagi :). Oiya.. kalian pernah tau gak, limbah domestik yang kita hasilkan di rumah itu berakhir dimana?? Hhmm.. pasti kalian gak pernah berfikir sampai ke sana ya?? ternyata urusan limbah domestik ini gak sesederhana yang aku kira loh..sepanjang sepengetahuan aku limbah domestik yang dihasilkan di rumah ditampung di septic tank lalu kalau sudah penuh tinggal panggil tukang sedot WC dan selesai. Tenyata gak sampai di situ aja urusannya ferguso hehe..
Aku pun baru tau bahwa urusan sanitasi terkait air limbah domestik ini sangat penting karena melibatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini aku ketahui ketika mengikuti acara Kegiatan Kumpul Blogger dan Vlogger : ‘ Sanitasi aman Mulai Kapan ?’ bersama USAID IUWASH PLUS dan PD PAL JAYA dalam rangka Hari Toilet Sedunia yang juga bertepatan pada tanggal 19 November 2019 bertempat di Comic Cafe, Tebet. Hadir sebagai narasumber Ibu Ika Fransisca selaku Advisor Bidang Pemasaran dan Perubahan Perilaku USAID IUWASH PLUS , Bpk. DR. Subekti SE, MM selaku Direktur Utama PD PAL JAYA dan ada Mba Zaidah Umami dari Bidang Kesehatan Lingkungan, Kecamatan Tebet.
Ibu Ika menyampaikan bahwa masih banyak warga di Jakarta yang masih BABS ( Buang Air Besar Sembarangan ) baik di selokan, sungai, ataupun kebun. Duh..dengernya tuh miris banget dan seperti gak percaya ternyata masih banyak yang belum menerapkan sanitasi aman. Bahkan ada juga yang BABS tertutup maksudnya mereka tetap buang air besar di toilet tetapi langsung membuang limbahnya ke sungai. Hal seperti ini disebabkan karena kurangya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya sanitasi aman selain itu keterbatasan lahan yang menyebabkan mereka langsung melakukan pembuangan limbah ke sungai.
PD PAL JAYA Pelayanan Pengolahan Air Limbah Terpercaya
Pak Bekti dari PD PAL JAYA membenarkan bahwa di Indonesia masih ada 25 juta orang yang melakukan buang air besar sembarangan. DKI Jakarta menduduki urutan no. 2 sedangkan Provinsi Yogyakarta menjadi provinsi pertama yang sudah bebas BABS. Di DKI Jakarta sendiri ternyata masih banyak warga yang belum memiliki septic tank. Salah satu kendalanya ada lahan yang tidak memadai untuk pembuatan septic tank.
Pembuatan septic tank ini ternyata memiliki peranan penting terhadap sanitasi aman. Jarak aman septic tank dan sumber air adalah 10 meter, karena bakteri ecoli masih bisa bergerak sampai jarak 3 meter. Septic tank yang aman adalah septic tank yang kedap udara. Setiap 2 tahun sekali septic tank harus di kuras dan saat menguras juga tidak boleh sampai bersih harus disisakan agar bakteri pengurainya tetap ada. Nah..dalam urusan pengolahan limbah yang terpercaya ada PD PAL JAYA, tarif sekali penyedotan sekitar 330.000 rupiah. Masyarakat bisa langsung menghubungi PD PAL JAYA.
Mba Zaidah umami seorang sanitarian juga menjelaskan bahwa untuk menerapkan sanitasi aman kita harus merubah perilaku kita untuk hidup yang lebih sehat. Pemerintah sendiri memiliki program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) yang menyasar langsung ke tingkat rumah tangga, yang meliputi perubahan perilaku.
Kunjungan ke RW 10 Kelurahan Tebet
Selesai talkshow para peserta diajak untuk melakukan kunjungan ke RW 10 Kelurahan Tebet untuk melihat langsung ke pemukiman warga yang sudah menerapkan sanitasi aman. Di sana kita di ajak untuk melihat IPAL Komunal yang sudah beroperasi selama 3 bulan terakhir. IPAL Komunal ini menampung limbah dari 160 rumah warga, pembuatan IPAL Komunal ini di bantu USAID IUWASH PLUS dan perusahaan SINARMAS.
Ada juga warga RW 10 yang membuat septic tank sendiri dengan biaya sendiri pula. Alhamdulilah sedikit demi sedikit warga RW 10 kelurahan Tebet mulai sadar akan sanitasi aman, karena sebenarnya ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan bersama. Sekitar 80% warga RW 10 Kelurahan Tebet sudah memiliki septic tank.
Semoga semakin banyak masyarakat yang aware tentang sanitasi aman ini sehingga kesehatan pun dapat terjaga dengan baik.