Saat hamil, Bunda akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup banyak. Namun, jangan sampai berat badan naik secara berlebihan, karena dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan.
Peningkatan berat badan pada tiap ibu hamil dapat berbeda-beda, tergantung dariΒ indeks massa tubuh (IMT)Β yang dimilikinya sebelum hamil. Agar tidak menimbulkan gangguan atau komplikasi pada kehamilan,Β peningkatan berat badan selama hamilΒ perlu dijaga sesuai IMT.
Risiko Kesehatan Akibat Kelebihan Berat Badan saat Hamil
Pada wanita dengan IMT yang normal, yaitu antara 18,5-22,9, kenaikan berat badan saat hamil disarankan sekitar 11-15 kg. Sementara pada wanita yang sudah kelebihan berat badan dengan IMT di atas 25, dianjurkan agar berat badannya saat hamil hanya naik Β 6-11 kg. Hal ini karena ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas rentan mengalami gangguan kesehatan dan komplikasi kehamilan.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat kelebihan berat badan saat hamil:
1. Diabetes gestasional
Kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan bisa meningkatkan risiko terkenaΒ diabetes gestasional, yang kerap berlanjut menjadi diabetes tipe 2 di kemudian hari. Selain itu, diabetes gestasional juga dapat meningkatkan kemungkinan ibu hamil harus melahirkan dengan operasi caesar.
2. Preeklampsia
Ibu hamil yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko mengalami preeklampsia.Β PreeklampsiaΒ adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, dan terdapatnya protein dalam urine (proteinuria) akibatΒ kebocoran ginjal.
3. Kelahiran prematur
Kelahiran prematurΒ atau sebelum waktunya, lebih berisiko terjadi pada ibu yang kelebihan berat badan saat hamil. Salah satunya karena terjadinya preeklampsia.
4. Keguguran
KeguguranΒ bisa terjadi secara spontan dan tidak diketahui penyebabnya. Namun, ibu hamil yang obesitas memiliki risiko keguguran lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan berat badan normal.
5. Kelainan bawaan pada bayi
Bayi yang lahir dari ibu obesitas lebih berisiko mengalami kelainan bawaan, seperti cacat pada saraf tulang belakang (spina bifida) maupunΒ penyakit jantung bawaan. Tidak hanya itu, janin juga lebih berisikoΒ meninggal dalam kandunganΒ atauΒ stillbirth.
6. Makrosomia pada bayi
Obesitas selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko ibu hamil melahirkanΒ bayi lahir dengan berat badan berlebihΒ (makrosomia). Ukuran bayi yang terlalu besar ini akan meningkatkan risiko cedera selama persalinan, misalnya bayi tersangkut di jalan lahir atau ibu mengalami perdarahan.
Wanita yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas disarankan untuk menurunkan berat badan sebelum memulai program hamil, guna menghindari komplikasi akibat kelebihan berat badan saat hamil.
Pada dasarnya, ibu hamil dengan berat badan berlebih membutuhkan lebih banyak pemantauan dan perawatan dibandingkan ibu hamil dengan berat badan normal. Salah satunya melalui pemeriksaan prenatal, termasukΒ ultrasonografi (USG) kehamilanΒ secara berkala. Dengan begitu, bila ditemukan tanda-tanda risiko komplikasi kehamilan, dokter dapat segera memberikan penanganan.
Penting bagi Bunda untuk menjaga berat badan sebelum dan selama kehamilan, agar tidak mengalami berat badan berlebih maupun obesitas. Berkonsultasilah keΒ dokter kandunganΒ untuk mendapatkan saran mengenai cara menjalani kehamilan dengan sehat, termasuk pola makan dan aktivitas fisik yang dianjurkan.