Peradangan usus buntu atau apendiks dapat terjadi pada semua orang.Β Lalu bagaimana jika kondisi tersebut terjadi pada ibu hamil (bumil)?Β Bila hal ini terjadi, Bumil disarankan untuk tetap tenang dan bijak dalam memilih penanganannya.
PeradanganΒ usus buntuΒ dapat terjadi pada kehamilan. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri di usus buntu, sehingga usus mengalami peradangan. Jika tidak mendapatkan penanganan, usus buntu berisiko mengalami ruptur (pecah).
Kenali Gejala dan Diagnosis Usus Buntu
Gejala peradangan usus buntu saat hamil memiliki kemiripan dengan keluhan umum pada kehamilan, seperti tidak nafsu makan, mual, dan muntah. Namun pada Bumil, nyeri di perut bagian kanan bawah dapat menjadi gejala yang menonjol jika usus buntu mengalami peradangan.
Ketika Bumil mengalami nyeri perut bagian kanan bawah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan keΒ dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi yang Bumil alami.
Pada usia kandungan trimester pertama dan kedua,Β ultrasonografi atau USGΒ dapat membantu memastikan peradangan pada usus buntu. Sedangkan pada usia kandungan trimester ketiga, jika gejala yang dialami sangat tidak khas atau pertimbangan manfaatnya lebih besar daripada risiko, dokter dapat menyarankan CT scan.
Keamanan Operasi Usus BuntuΒ untuk Bumil
Operasi usus buntu termasuk salah satu operasi yang dapat dilakukan selama kehamilan. Dokter akan menyarankan operasi usus buntu jika radang usus buntu berisiko pecah, atau menyebabkan kelahiran prematur dan kematian janin.
Bila usus buntu terjadi pada kehamilan trimester pertama dan kedua, biasanya dokter akan melakukanΒ operasi laparoskopiΒ (operasi dengan sayatan sebesar lubang kunci).
Sedangkan jika usus buntu terjadi pada kehamilan trimester ketiga, biasanya dokter akan melakukan operasi dengan sayatan yang lebih besar. Operasi usus buntu yang dilakukan pada usia kehamilan di atas usia 24 minggu juga memerlukan pengawasan lebih ketat pada janin.
Sebelum operasi usus buntu dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada ibu hamil dan janin.
Pemulihan Setelah Operasi Usus Buntu
Pemulihan setelah operasi usus buntu pada ibu hamil umumnya memerlukan waktu yang lebih lama. Ibu hamil perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu. Lamanya perawatan tergantung pada kondisi ibu dan janin.
Setelah pulang dari rumah sakit, Bumil harus tetap beristirahat di rumah setidaknya selama satu minggu. Bumil diperbolehkan untuk tetap bergerak dan beraktivitas ringan selama masa pemulihan. Untuk mempercepat pemulihan, konsumsilahΒ makanan bergiziΒ dan lakukan kontrol rutin ke dokter.
Tindakan operasi adalah salah satu pilihan penanganan pada peradangan usus buntu saat kehamilan. Meski operasi usus buntu saat hamil tidak membahayakan kandungan dan janin, namun sebelumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara detail dan mempertimbangkan manfaat serta risiko tindakan ini.