Hamil anak kembar menjadi harapan bagi sebagian wanita. Apa saja ciri dan tanda Anda mengalami hamil anak kembar? Apa pula risiko yang bisa muncul dari kehamilan ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Hamil anak kembar menandakan bahwa seorang wanita memiliki dua anak atau lebih di dalam kandungannya. Anak-anak tersebut dapat berasal dari telur yang sama (kembar identik) atau pun dari telur yang berbeda (kembar non-identik).Β Hamil anak kembarΒ lebih umum terjadi pada wanita yang berusia 30-an dan 40-an tahun. Karena pada masa ini wanita akan mengalami siklusΒ ovulasiΒ yang cenderung tidak teratur, dan memungkinkan munculnya dua folikel sel telur pada saat yang bersamaan.
Tanda Hamil Anak Kembar
Wanita yang hamil anak kembar akan memerlukan lebih banyak asupanΒ asam folatΒ untuk membantu mencegahΒ cacat lahir. Setidaknya, Anda disarankan untuk mengonsumsi 1 miligram atau 1000 mikrogram asam folat per hari, jika Anda hamil anak kembar.
Berikut ini adalah beberapa tanda Anda hamil anak kembar:
- Tanda utama terjadinya hamil anak kembar adalah ukuran perut yang lebih besar di awal kehamilan.
- Mengalami mual dan muntahΒ (morning sickness)Β yang parah.
- Peningkatan kadar hormonΒ hCGΒ yang lebih tinggi dari kehamilan normal. Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan. Namun peningkatan hormon hCG ini tidak mutlak menandakan kehamilan kembar.
- Kenaikan berat badanΒ lebih banyak daripada wanita yang hamil tunggal.
- Kelelahan yang ekstrim.
- Sakit punggung yang muncul lebih awal.
- Gerakan janin lebih aktif padaΒ trimester keduaΒ dan selanjutnya.
Berbagai tanda dan gejala di atas tidak langsung memastikan bahwa Anda hamil anak kembar. Satu-satunya cara untuk memastikan Anda hamil anak kembar adalah dengan melakukanΒ USGΒ pada usia kehamilan antara 10-14 minggu. USG bisa disarankan lebih awal jika Anda mengalami perdarahan karena hamil anak kembar, namun perdarahan ini bukan berarti kehamilan Anda bermasalah.
Komplikasi yang Sering Terjadi
Sebagian kehamilan memang memiliki risiko, namun, hamil anak kembar dapat membawa risiko yang lebih besar daripada kehamilan tunggal.
Berikut beberapa risiko dan komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan kembar, meliputi:
- Preeklamsia
PreeklamsiaΒ adalah kondisi pada kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi, adanya protein di dalam urine setelah minggu ke-20 kehamilan, dan pembengkakan secara tiba-tiba pada beberapa anggota tubuh (wajah, tangan, kaki, dan mata).
- Diabetes gestasional
Diabetes gestasionalΒ adalah bentuk diabetes pada masa kehamilan di mana tubuh tidak menghasilkan jumlah insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula tubuh. Sekitar 2 hingga 5 persen wanita hamil mengalami diabetes jenis ini. Kondisi ini ditandai dengan adanya gula di dalam urine, sering haus,Β sering buang air kecil, kelelahan, mual, penglihatan menjadi kabur, serta sering mengalami infeksi vagina dan kandung kemih.
- Anemia
Semua calon ibu bisa mengalamiΒ anemia, yang menyebabkan ibu hamil merasa lemah dan lesu. Hal ini karena pada kehamilan, jumlah darah yang mengalir di dalam sistem tubuh menjadi lebih banyak dan lebih encer. Jika kondisi ini menjadi parah dan tidak segera ditangani, maka dapat meningkatkan risikoΒ kelahiran prematur.
- Twin To Twin Transfusion SyndromeΒ (TTTS)
Komplikasi ini terjadi pada sekitar 15 persen kehamilan kembar. TTTS adalah kelainan yang menimpa bayi kembar identik, karena bayi kembar identik dapat mendapatkan suplai darah dari plasenta yang sama. Pada TTTS, salah satu bayi mendapat aliran darah berlebih sedangkan bayi yang lain mengalami kekurangan aliran darah. Akibatnya, bayi yang mendapat aliran darah berlebih dapat berisiko mengalami gangguan jantung, sedangkan pada bayi yang kekurangan aliran darah dapat mengalami anemia dan berat badan lahir rendah.
Penting bagi Anda untuk segera mengetahui apakah Anda hamil anak kembar atau hamil tunggal. Karena tentunya, hamil anak kembar akan membutuhkan perhatian ekstra. Pastikan Anda mendapatkan nutrisi dan cairan yang cukup ketika hamil anak kembar.