Menyandang status sebagai seorang istri dan ibu pastinya tidak mudah, meskipun ini adalah hal yang dinanti setiap perempuan tetapi menjalankan peran tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih lagi ketika sudah menyandang sebagai seorang Ibu, banyak hal baru yang harus dipelajari setiap harinya. Dari mulai mengandung , melahirkan hingga merawat danembesarkannya semua butuh ilmu.
KehamilanΒ merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun secara psikologi.Β Keluhan yang diakibatkan oleh pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibuhamil seperti nyeri pinggang, nyeri punggung, bengkak dan kram pada kaki. Ketidaknyaman tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah tentang kesehatan keluarga, selain menteri keuangan di rumah seorang ibu juga harus bisa menjadi “dokter” bagi keluarganya. Tentunya untuk mencetak generasi yang sehat dan unggul dibutuhkan Ibu yang cerdas untuk mengelola waktu, mengelola keuangan keluarga, kreatif dan selalu berfikir positif.
Ibu yang cerdas dan kreatif serta memiliki pengetahuan tentang gizi akan mencetak anak yang sehat secara jasmani maupun rohani, dari hal kecil inilah akan terbentuk generasi-generasi bangsa yang sehat dan berjiwa kuat. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Peran penting seorang Ibu diawali saat masa kehamilan karena masa emas tumbuh kembang anak dimulai saat anak memasuki rahim hingga usia dua tahun. Wanita hamil dan anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko tertinggi mengalami defisiensi mikronutrien (MND). Masalah pertumbuhan, penurunan kecerdasan, komplikasi perinatal, danΒ peningkatanΒ risikoΒ morbiditasΒ danΒ kematian.
OlehΒ karenaΒ itu,Β ibuΒ hamil membutuhkan program edukasi tentang gizi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan ibu danΒ janin.Β PendidikanΒ berbasisΒ keluargaΒ sesuaiΒ keluargaΒ berencanaΒ yangΒ sehatΒ dapat meningkatkan kemauan untuk merubah perilaku sehat.
MasalahΒ giziΒ danΒ kesehatanΒ seringkaliΒ terjadiΒ karena ketidaktahuan dan kurangnya informasi tentang pentingnya gizi tambahanΒ bagi kesehatanjasmani,Β sehinggaΒ mempengaruhiΒ kesadaranΒ danΒ kemauanΒ seorang ibuΒ untuk menyeimbangkan gizi terutama saat masa kehamilan.
Di daerah terpencil, Desa Tunggal Rahayu Jaya, Teluk Belengkong, Indragiri Hilir, Riau inilah bidan Rosmiati membaktikan dirinya. Lulusan Akademi Kebidanan di Padang,Sumatera Barat ini membuat program Tabungan Ibu Bersalin, yang ditujukan khusus bagi ibu-ibu akan menjalani persalinan. Tabungan itu dia gulirkan melalui musyawarah dengan pemerintah setempat dan warga khususnya para ibu-ibu, setahun berselang sejak ia ditugaskan di desa itu pada 2008. Baik pemerintah desa maupun warga pun menyambut baik dan menjalaninya dengan antusias.
Apalagi, tabungan tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing warga. Selain itu, bidan Ros ini menawarkan program Dana Sehat, yang ditujukan bagi seluruh penduduk Desa Tunggal Rahayu Jaya. Untuk mengikuti kedua program itu, setiap Kepala Keluarga (KK) Desa Tunggal Rahayu Jaya cukup menyisihkan uang sebesar Rp 2.000 per bulan. Buah pikirnya itu, sungguh membuat warga saling membahu dalam kebersamaan peduli kesehatan, hingga kini.
Langkah strategis dari buah pemikiran Bidan Rosmiati ini merupakan sosok inspiratif mengingat akan pentingnya edukasi untuk ibu hamil karena dari para ibu akan lahir generasi emas penerus bangsa yang kesehatannya harus diperhatikan agar pertumbuhannya menjadi optimal demi bangkit bersama untuk Indonesia di masa yang akan datang.