Mungkin Kamu pernah mendengar sebuah mitos yang menyatakan bahwa ibu hamil naik pesawat adalah sesuatu yang berbahaya. Ditakutkan, hal tersebut bisa berdampak buruk bagi janin dalam kandungan. Namun apakah anggapan itu benar sesuai ilmu medis?
Sebenarnya bepergian menggunakan pesawat tergolong aman bagi Kamu yang menjalani kehamilan dengan tubuh sehat. Namun tetap ada aturan tersendiri yang harus Kamu patuhi sebelum bepergian lewatΒ udara.
Hal pertama yang wajib Kamu lakukan sebelum bepergian menggunakan pesawat adalah konsultasi ke dokter kandungan. Hal ini sebaiknya dilakukan meski Kamu menjalani kehamilan dengan normal. Namun, jika Kamu memiliki penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau pernah melahirkan secara prematur, Kamu wajib memeriksakan diri ke dokter.
Kamu juga disarankan untuk mengecek kebijakan maskapai penerbangan tentang ibu hamil naik pesawat.
Meski tergolong aman, naik pesawat saat hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya:
- Penggumpalan darah pada venaΒ dan varises. Untuk meminimalisasi hal itu terjadi, Kamu bisa memakai stoking kompresi atau kaus kaki setinggi lutut yang diproduksi khusus untuk penerbangan.
- KeguguranΒ atauΒ gangguan pada janin. Paparan radiasi atmosfer saat berada di ketinggian tertentu bisa meningkatkan risiko dua hal ini. Namun, Kamu tidak perlu khawatir dengan risiko tersebut jika hanya sesekali melakukan perjalanan dengan pesawat. Peringatan ini ditujukan untuk ibu hamil yang sering naik pesawat.
- Oksigen dalam darah menurun. Kondisi tersebut bisa terjadi karena selama penerbangan tekanan udara menurun. Namun hal tersebut tidak akan berisiko kepada janin selama Kamu memiliki tubuh yang sehat.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Ibu Hamil Naik Pesawat?
Aman atau tidaknya bepergian dengan pesawat ditentukan pula dari usia kehamilan Kamu. Waktu yang tepat untuk naik pesawat adalah saat kehamilan memasuki usia pertengahan atauΒ trimester keduaΒ (sekitar minggu ke 14 hingga 28). Mengapa demikian? Di waktu ini, Kamu sudah nyaman kembali dengan kehamilan Kamu dan risiko keguguran danΒ lahir prematurΒ pun terbilang rendah.
Sementara pada awal kehamilan atauΒ trimester pertamaΒ kehamilan, beberapa wanita kerap mengalami mual dan mudah lelah. Pastinya hal itu bisa mengganggu perjalanan Kamu. Terlepas dari apakah Kamu sedang naik pesawat atau tidak, risiko untuk mengalami keguguran tetap lebih tinggi pada masa awal kehamilan, yaitu pada usia tiga bulan pertama.
Selain itu, hindari pula naik pesawat saat kehamilan menginjak usia melahirkan. Bepergian pada usia tersebut bisa sangat melelahkan dan membuat Kamu tidak nyaman.
Tips Agar Aman Berada di Pesawat
Agar tubuh tetap sehat dan perjalanan udara menjadi nyaman, lakukan hal-hal di bawah ini:
- Konsumsi banyak cairan agar tubuh tidakΒ dehidrasi.
- Kenakan pakaian yang longgar dan membuat Kamu nyaman.
- Pilih tempat duduk yang bisa memberikan Kamu banyak ruang untuk bergerak seperti kursi di sebelah lorong.
- Pakai dan kencangkan sabuk pengaman di bawah perut.
- Jangan terlalu lama duduk. Sebisa mungkin berjalan-jalanlah sebentar di lorong agar sirkulasi darah menjadi lancar. Jika hal itu tidak memungkinkan, renggangkan pergelangan kaki Kamu selama berada di tempat duduk.
Kehamilan tidak menghambat Kamu untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Meski ibu hamil naik pesawat tergolong aman, sebaiknya Kamu jangan memaksakan diri jika dokter tidak mengizinkan Kamu untuk bepergian melalui jalur udara.