Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional tetap dapat melahirkan bayi yang sehat. Tetapi bila kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, beberapa komplikasi dapat terjadi pada bayi saat lahir, seperti:
- Kelebihan berat badan saat lahir yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah (macrosomia).
- Lahir prematur yang mengakibatkan bayi kesulitan bernafas (respiratory distress syndrome). Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi yang lahir tepat waktu.
- Lahir dengan gula darah rendah (hipoglikemia) akibat produksi insulin yang tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan kejang pada bayi, namun dapat ditangani dengan memberinya asupan gula.
- Risiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 ketika dewasa.
Selain pada bayi, ibu hamil juga berpotensi mengalami komplikasi, seperti hipertensi dan preeklamsia, yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi. Ibu hamil juga berisiko terserang diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya, atau malah terkena diabetes tipe 2.
Pencegahan Diabetes Gestasional
Hingga saat ini, belum diketahui apakah diabetes gestasional dapat dicegah atau tidak. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko terserang penyakit ini, yaitu:
- Memperbanyak konsumsi makanan dengan serat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan. Di samping itu, hindari makanan yang mengandung lemak atau kalori tinggi.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh sebelum dan saat hamil. Dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang, seperti berenang, jalan cepat, atau bersepeda minimal 30 menit per hari. Bila tidak memungkinkan, lakukan olahraga singkat namun berkala, seperti sering berjalan kaki atau melakukan pekerjaan rumah.
- Turunkan berat badan saat merencanakan kehamilan dengan menjalani pola makan sehat secara permanan. Langkah ini juga akan memberikan manfaat jangka panjang, seperti memiliki jantung sehat.
Pengobatan Diabetes Gestasional
Pengobatan diabetes gestasional bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah dan mencegah terjadinya komplikasi saat hamil dan melahirkan. Metode pengobatan diabetes gestasional meliputi:
- Pemeriksaan kadar gula darah rutin. Dokter akan menganjurkan pasien memeriksakan darah 4-5 kali sehari, terutama di pagi hari dan tiap selesai makan. Pasien dapat memeriksakan darah secara mandiri, menggunakan jarum kecil, dan meletakkan darah di cek gula darah.
- Diet sehat. Dokter akan menyarankan pasien untuk banyak mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian. Pasien juga disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis, serta makanan dengan kandungan lemak dan kalori tinggi.
Menurunkan berat badan saat sedang hamil tidak disarankan, karena tubuh sedang memerlukan tenaga ekstra. Oleh karena itu, bila ingin menurunkan berat badan, lakukanlah sebelum merencanakan kehamilan.
Pola diet juga tidak sama pada setiap pasien. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pola diet yang tepat bagi Anda. - Olahraga. Olahraga dapat merangsang tubuh memindahkan gula dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi tenaga.
Manfaat lain dari olahraga rutin adalah membantu mengurangi rasa tidak nyaman saat hamil, seperti sakit punggung, kram otot, pembengkakan, sembelit, dan sulit tidur. - Obat-obatan. Bila diet sehat dan olahraga belum mampu menurunkan kadar gula darah, dokter akan meresepkan metformin. Bila metformin tidak efektif atau menimbulkan efek samping parah, dokter akan memberi suntik insulin. Sekitar 10-20 persen pasien diabetes gestasional memerlukan obat-obatan untuk menormalkan kadar gula darah.
Bila kadar gula darah pada ibu hamil tetap tidak terkontrol atau belum juga melahirkan pada usia kehamilan lebih dari 40 minggu, dokter dapat memilih melakukan operasi caesar atau induksi untuk mempercepat persalinan.
Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi kehamilan secara rutin, agar perkembangan bayi tetap terpantau.