Konsultasi program hamil adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan sebelum pasien menjalani masa kehamilan. Prosedur ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat memengaruhi kemampuan pasien untuk hamil dan menjalani masa kehamilan, serta meningkatkan peluang bayi lahir sehat.
Konsultasi program hamil merupakan salah satu langkah awal yang dapat dilakukan oleh pasangan yang berencana untuk menjalani proses kehamilan. Tahap konsultasi program hamil umumnya meliputi diskusi dan pemeriksaan kesehatan, yang bertujuan untuk mendeteksi berbagai faktor risiko yang dapat membahayakan kondisi ibu dan janin ketika menjalani masa kehamilan nantinya.
Tidak hanya itu, konsultasi program hamil juga memiliki beberapa manfaat. Di antaranya adalah:
- Mempersiapkan ibu dan pasangan secara fisik dan emosional dalam menghadapi kehamilan.
- Mencegah gangguan atau kelainan yang mungkin terjadi selama masa kehamilan dan persalinan, misalnya keguguran, kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah.
- Mencegah cacat lahir.
- Mencegah infeksi pada bayi baru lahir.
- Mencegah penularan HIV atau infeksi menular seksual dari ibu ke bayi.
- Mencegah risiko bayi lahir stunting, yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami bayi akibat kurangnya asupan gizi.
- Menurunkan risiko kanker yang mungkin terjadi pada masa kanak-kanak.
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2, serta penyakit jantung dan pembuluh darah di masa depan.
Konsultasi program hamil dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan dokter kandungan.
Indikasi Konsultasi Program Hamil
Konsultasi program hamil sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh tiap wanita yang berencana untuk hamil. Selain itu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan wanita dan pasangannya harus menjalani konsultasi program hamil. Di antaranya adalah:
- Pernah menderita gangguan medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, infeksi menular seksual, fenilketonuria, epilepsi, penyakit tiroid, dan artritis.
- Sulit mendapatkan keturunan selama kurang lebih 2 tahun setelah menikah.
- Memiliki kelainan genetik yang berisiko diturunkan kepada janin, seperti thalasemia.
- Mengalami gangguan pada kehamilan sebelumnya, seperti keguguran, kematian janin, atau bayi lahir dengan kelainan kongenital.
- Wanita berusia di atas 40 tahun.
- Perokok aktif
Sebelum Konsultasi Program Hamil
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh pasien atau pasangan sebelum melakukan konsultasi program hamil, antara lain:
- Riwayat kesehatan secara keseluruhan. Sebagai langkah awal konsultasi program hamil, dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan. Bawalah seluruh hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan, termasuk catatan vaksinasi, hasil tes laboratorium, foto Rontgen, dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya, seperti CT scan atau MRI.
- Jenis obat atau produk yang sedang atau pernah dikonsumsi. Pasien sebaiknya membawa dan menunjukkan jenis obat, termasuk vitamin dan suplemen, yang sedang dikonsumsi. Beberapa jenis obat mungkin dapat menghambat proses kehamilan atau menyebabkan cacat lahir pada bayi.
- Daftar pertanyaan. Sebelum menjalani konsultasi program hamil, pasien dan pasangan sebaiknya membuat daftar pertanyaan mengenai berbagai hal tentang program kehamilan. Urutkan pertanyaan mulai dari yang terpenting
Setelah Konsultasi Program Hamil
Setelah pasangan menjalani diskusi dan berbagai jenis pemeriksaan medis, dokter kandungan atau bidan akan melakukan analisa terhadap hasil pemeriksaan fisik, hasil tes laboratorium, dan hasil pemeriksaan lain yang telah dilakukan. Dari hasil tersebut, dokter dapat mengetahui beberapa hal, yaitu:
- Kondisi pasangan yang menjalani konsultasi program hamil. Melalui konsultasi dan pemeriksaan, dokter dapat menentukan kondisi kesehatan dan tingkat kesuburan, baik dari sisi pria maupun wanita, serta kelainan yang mungkin dialami.
- Tindakan pengobatan. Jika pasien menderita kelainan atau penyakit tertentu yang dapat menghambat proses kehamilan atau meningkatkan risiko komplikasi ketika pasien mulai memasuki masa kehamilan, maka dokter mungkin akan melakukan tindakan pengobatan agar pasien dapat menjalani masa kehamilan yang sehat.
- Menentukan program hamil. Khusus pasien atau pasangan yang belum memiliki keturunan selama kurang lebih 2 tahun dan telah menjalani berbagai terapi untuk meningkatkan kesuburan, namun tidak memberikan hasil, dokter dapat memberikan pilihan program bayi tabung guna meningkatkan peluang pasien untuk hamil.
Selain melakukan konsultasi program hamil, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil. Di antaranya adalah:
- Mengonsumsi sekitar 400 μg asam folat setidaknya 1 bulan sebelum masa kehamilan hingga usia kehamilan 12 minggu.
- Berhenti merokok, mengonsumsi alkohol, dan menggunakan NAPZA.
- Menghindari substansi beracun dan lingkungan yang terkontaminasi material berbahaya, seperti pupuk, bahan kimia sintetis, atau semprotan serangga.
- Menjaga berat badan ideal, karena berat badan berlebih (obesitas) meningkatkan risiko beberapa penyakti serius, termasuk komplikasi selama kehamilan, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu (payudara dan usus besar).
- Mempelajari riwayat kesehatan keluarga untuk mencegah risiko penyakit turunan yang mungkin tidak disadari selama ini.
- Menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres.