Vitamin A diperlukan dalam berbagai tahapan dan fase kehidupan wanita. Saat hamil, vitamin A diperlukan untuk proses perkembangan jantung, paru-paru, ginjal, mata, dan tulang janin.Β Setelah melahirkan, vitamin A bisa membantu memperbaiki jaringan tubuh ibu, menurunkan risiko terjadinya infeksi, memperkuat daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan penglihatan.
Dampak Kekurangan Vitamin A pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil, kekurangan vitamin A biasanya terjadi pada trimester ketiga. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan vitamin A akibat bertambahnya volume darah serta perkembangan janin yang pesat.
Walaupun jarang terjadi, kekurangan vitamin A biasanya akan menimbulkan gangguan penglihatan dan kelemahan sistem imun. Selain itu, ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin A juga bisa mengalami beberapa dampak berikut:
1. Keguguran
Kekurangan vitamin A bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Sebuah penelitian menemukan adanya kaitan antara kekurangan vitamin A saat kehamilan dengan kesuburan dan terjadinya keguguran spontan.
2. Xerophthalmia
Kekurangan vitamin A akan menyebabkanΒ xerophthalmia. Hal ini juga bisa terjadi pada ibu hamil. Xerophthalmia merupakan penyakit progresif yang ditandai dengan mata kering. Kondisi ini butuh ditangani segera, karena bisa mengakibatkan kebutaan.
3. Kebutaan
Secara umum, kekurangan vitamin A dapat menurunkan ketajaman penglihatan, terutama di sore dan malam hari. Kekurangan vitamin A bahkan bisa meningkatkan risiko terjadinya kebutaan.
4. Anemia zat besi
Orang yang mengalami kekurangan vitamin A cenderung memiliki kadar zat besi yang rendah, sehingga rentan mengalamiΒ anemia. Kondisi ini juga bisa terjadi pada ibu hamil.
Memenuhi Kebutuhan Vitamin A saat Hamil
Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin A adalah menerapkan pola makan yang sehat dengan gizi seimbang selama masa kehamilan. Beberapa jenis makanan yang kaya akan kandungan vitamin A berikut bisa menjadi pilihan:
- Sayuran berwarna hijau dan kuning, seperti wortel, labu, dan brokoli.
- Buah-buahan, seperti blewah dan mangga.
- Beberapa jenis ikan, sepertiΒ ikan salmonΒ dan tuna sirip biru.
- Produk olahan susu, seperti keju.
Selain itu, hati sapi juga termasuk makanan yang kaya akan vitamin A. Namun, konsumsinya tidak boleh berlebihan, karena bisa menyebabkan kelebihan vitamin A (hypervitaminosisΒ A) yang justru berbahaya bagi janin.
Pada ibu hamil, suplementasi vitamin A umumnya tidak diperlukan. Jika ibu hamil mengalami defisiensi vitamin A yang berat, sampai menimbulkan keluhan dan gejala, lakukanlah pemeriksaan ke dokter. Dokter akan memberikan suplemen vitamin A dalam dosis yang aman.
Ibu hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi suplemen vitamin A, karenaΒ kelebihan vitamin AΒ bisa menimbulkan efek yang lebih berbahaya, yaitu terjadinya kecacatan pada janin. Beberapa dampak lainnya dari kelebihan vitamin A adalah kulit kering dan kasar, penglihatan kabur, dan pembengkakan tulang.
Dampak kekurangan vitamin A pada ibu hamil bukan hanya pada kesehatan ibu hamil sendiri, melainkan juga pada janinnya. Jadi, sebisa mungkin penuhi kebutuhan vitamin A selama hamil dengan menerapkan pola makan yang sehat. Namun ingat, hindari mengonsumsi suplemen vitamin A di luar anjuranΒ dokter kandungan.