Setelah penggunaan KB dihentikan, umumnya wanita akan kembali subur dan berpeluang untuk hamil. Hanya saja, tidak semua wanita dapat segera hamil setelah berhenti KB. Tapi jangan khawatir, karena ada beberapa cara untuk cepat hamil setelah KB.
Ada dua faktor penting yang menentukan seorang wanita akan lambat atau cepat hamil setelah KB. Faktor pertama adalah kondisi tubuhnya, dan yang kedua adalahΒ metode KBΒ yang digunakan.
Beragam Hambatan Kehamilan Setelah KB
Salah satu kondisi yang bisa menghambat kehamilan Anda setelah KB adalah usia. Wanita berusiaΒ di atas 40 tahunΒ akan lebih sulit hamil, karena kualitas maupun jumlah sel telurnya sudah menurun seiring bertambahnya usia.
Selain itu, sejumlah gangguan kesehatan atau gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menghambat kehamilan setelah KB, misalnya menderita penyakit tertentu atauΒ haidnya tidak lancar. Kondisi-kondisi ini akan menyebabkan penurunan tingkat kesuburan.
Faktor yang tidak kalah penting dalam menentukan cepat lambatnya hamil setelah KB adalahΒ jenis KBΒ yang digunakan. Beberapa jenis KB memiliki efek kontrasepsi yang lebih panjang, sehingga setelah penggunaannya dihentikan pun, efeknya masih ada hingga beberapa waktu.
Ketahui Beragam Cara Cepat Hamil Setelah KB
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk kembali hamil adalah segera melepas alat kontrasepsi dan menghentikan pemakaian KB dalam bentuk apa pun. Jika Anda menggunakan KB dalam bentuk suntik, hentikanlahΒ suntik KBΒ sejak 9 bulan sebelumΒ merencanakan kehamilan.
Pada KB hormonal, seperti pil dan suntik KB, mungkin diperlukan beberapa kali siklus haid sebelum penggunanya bisa hamil. Walau demikian, ini bukanlah suatu hal yang mutlak, karena sebenarnya ketika penggunaan kontrasepsi dihentikan, wanita usia subur bisa hamil kapan saja.
Setelah melepas alat kontrasepsi atau KB, lakukan beberapa cara berikut ini agar cepat hamil:
1. Hitung dan tandai masa subur
Agar lebih cepat hamil setelah berhenti KB, hitunglahΒ masa suburΒ Anda. Dengan begitu, Anda dan pasangan dapat melakukan hubungan intim di masa subur tersebut untuk memperbesar peluang kehamilan.
2. Lakukan hubungan intim sebelum mengalami siklus ovulasi
Setelah matang, sel telur akan dikeluarkan dari ovarium menuju tuba falopi untuk dibuahi. Sel telur hanya bertahan selama satu hari, paling lama dua hari setelah dilepaskan. Sedangkan sperma dapat bertahan selama 2-3 hari di tuba falopi.
Oleh karena itu, disarankan untuk mencari tahu dulu kapanΒ masa ovulasiΒ Anda, agar bisa melakukan hubungan intim sebelum terjadi ovulasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan peluang bertemunya sel telur dan sperma.
3. Hindari pemakaian cairan pelumas
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pelumas vagina dapat memengaruhi keseimbangan kadar asam basa (pH) di dalam vagina. Hal ini bisa mengurangi pergerakan sel sperma untuk mencapai sel telur dan membuahinya.
Bila hendak menggunakan pelumas untuk berhubungan intim, pilihlah yang berbahan dasar air (water-based) dan tidak mengandung spermisida.
4. Jangan cepat menyerah
Jangan menyerah setelah beberapa waktu Anda tidak kunjung hamil setelah berhenti KB. Banyak pasangan keliru dalam menghitung masa subur, sehingga peluang sel sperma membuahi sel telur menjadi rendah. Lagi-lagi, Anda perlu menghitung dan menandai siklus ovulasi untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Sebelum berhenti KB, Anda dapat berkonsultasi keΒ dokter kandunganΒ untuk waktu yang tepat. Anda juga dapat menanyakan kepada dokter mengenai cara-cara apa saja yang bisa dilakukan agar cepat hamil setelah KB.
Jika Anda masih belum juga hamil setelah setahun berhenti KB meski sudah rutin melakukan hubungan intim dan menerapkan cara-cara di atas, dianjurkan untuk kembali memeriksakan diri ke dokter kandungan.