Menuai kesuksesan besar pada perhelatan kompetisi eSport terbesar di Asia Pasifik tahun lalu, Acer di tahun ini akan kembali menyelenggarakan Asia Pacific Predator League 2019 yang mengajak serta seluruh bakat-bakat eSport terbaik dari 14 negara yang berpartisipasi untuk berlaga dalam dua kategori game yang dipertandingkan, yaitu DOTA 2 & Player Unknownβs Battlegrounds (PUBG). Di Indonesia sendiri, tahap kualifikasi akan berlangsung sekitar dua bulan sejak November 2018 di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota di Indonesia. Tahun ini, babak grand final Asia Pasifikakan diadakan di Bangkok pada Februari 2019 mendatang.
Pada Januari 2018 lalu, Acer berhasil menyelenggarakan Grand Final Asia Pacific Predator League 2018 untuk pertama kalinya di Jakarta, Indonesia. Sebanyak 1.197 tim berpartisipasi dan 8 tim dari 8 negara berkompetisi di babak grand final untuk memperebutkan title tim DOTA 2 terbaik. Euforia #APACPredatorLeague tahun lalu pun dibuktikan dengan popularitas No. 1 di Instagram pada pertandingan final.
βDigelarnya kembali Asia Pacific Predator League adalah bukti konsistensi kami dalam memajukan industri gaming dan mendukung perkembangangamers melalui platform yang mempertemukan talenta-talenta terbaik di kawasan. Melalui turnamen semacam ini, kami percaya mampu menggugah minat para remaja untuk serius menekuni hobi eSports mereka,β ujar Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia.
βKami dari Acer Indonesia sendiri sangat bangga telah mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan turnamen bergengsi ini tahun lalu sekaligus menetapkan benchmark yang tinggi bagi penyelenggaraan selanjutnya.β tambahnya Herbet.
Babak penyisihan pertama Predator League akan dilakukan di masing-masing negara. Babak penyisihan akan berlangsung selama tiga bulan hingga Januari 2019. Di Indonesia, babak penyisihan akan dimulai di16 iCafe yang tersebar di 14 kota sejak November 2018. Selanjutnya, pemenang babak penyisihan dari masing-masing negara akan diundang ke babak final di Bangkok, Thailand. Finalis APAC Predator League2019 akan berkompetisi memperebutkan prize poolsenilai USD 400.000 atau sekitar Rp 6 Miliar.
Berdasarkan data Statista (2018), pendapatan global dari pasar game pada tahun 2018 sebesar USD 137.9 miliar atau tumbuh 13.3% dari tahun sebelumnya (yoy). Berdasarkan wilayah, Asia Pasifik masihmerupakan pasar game terbesar dengan pendapatan mencapai USD 71.4 miliar pada 2018, bertumbuh 16,8% secara year-on-year. Dengan potensi pasar seperti Indonesia dan India, Asia Pasifik adalah rumah bagi pasar game yang tumbuh paling cepat secara global. Dengan pertumbuhan signifikan ini, Acer melihat potensi yang besar untuk mengakselerasi kemajuan industri ini melalui turnamen sebagai platform untuk mengasah bakat para gamers, yang didukung oleh perangkat game terbaik dari Predator.
Didorong oleh peningkatan adopsi smartphone, infrastruktur internet yang lebih baik, dan permainan berbasis selular yang kompetitif dan imersif, pasar-pasar ini telah mendorong kawasan untuk menangkap 52% dari pasar global. Amerika Utara adalah wilayah terbesar kedua dengan USD 32,7 miliar dalam pendapatan game, mengungguli Eropa Barat di posisi ketiga.
Di tahun ini Asia Pacific Predator League terdiri dari kompetisi PUBG & DOTA 2. Saat ini, PUBG menjadi salah satu judul game terbesar di dunia, mengamankan tempatnya sebagai fenomena gameglobal dengan lebih dari 400 juta pemain di semua platform di seluruh dunia dan lebih dari 50 juta eksemplar terjual.
Demikian pula, pada tahun 2016, DOTA 2 mendapatkan pengakuan sebagai platform game terbaik karena menarik jumlah pemain terbanyak, yaitu, 1,3 juta gamer. Selain itu, dalam komunitas game dan eSports, DOTA 2 adalah platform permainanpopular yang sudah terbiasa dinikmati oleh para gamers. Untuk alasan ini, Acer yakin bahwa turnamen bergengsi ini akan menarik sejumlah besar pemain dan penggemar eSports.