Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Gedung Graha Pos Indonesia, Bandung. Pada kesempatan tersebut Kemenkominfo mengadakan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online untuk mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) turut serta membangun dan menggerakkan usaha e-commerce di Indonesia, mengingat potensi besar akan perkembangan transaksi online di Indonesia.
Dengan menggandeng IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), Asosiasi Fintech Indonesia, Google, Blibli serta Kredit Pro untuk mengedukasi UMKM terkait penggunaan e-commerce, diharapkan para pelaku UMKM dapat semakin terstimulasi untuk memaksimalkan e-commerce guna mengembangkan usaha mereka. Indonesia dinilai memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia, mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta, pengguna e-commerce pun terus meningkat dengan bertambahnya portal e-commerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini.
Perkembangan transaksi online melalui portal e-commerce saat ini semakin populer digunakan di masyarakat luas, dan hal tersebut merupakan perkembangan yang positif, karena akan semakin memudahkan terciptanya hubungan antara penjual dengan pembeli. Hal ini penting untuk disampaikan kepada UMKM agar mereka semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar. Langkah awal sudah dilakukan, namun edukasi akan penggunaan portal e-commerce penting untuk terus dilakukan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Namun, baru sekitar 8% atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu, melalui acara sosialisasi gerakan ‘Ayo UMKM Jualan Online’, Kemenkominfo berharap untuk membantu UMKM go online agar dapat mengikuti tren pergerakan konsumen yang semakin piawai dan lebih memilih untuk bertransaksi secara online.
Untuk mengatasi rasa enggan para UMKM untuk berpartisipasi dalam pengembangan e-commerce Indonesia, KEMENKOMINFO mengajak beberapa narasumber yang terkait untuk membantu menunjukkan proses onboard untuk pelaku UMKM, pengenalan pendaftaran jualan online dan bagaimana cara melakukan jualan online.
Saat ini terdapat potensi besar yang wajib digali di Indonesia, karena jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap internet memungkinkan Indonesia untuk menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia. Di tahun 2020 mendatang, transaksi e-commerce di Indonesia ditargetkan mencapai US$ 130 milyar. Hal ini dapat tercapai, jika UMKM juga turut terlibat dalam membangun pasar dari sisi penyedia barang.
Kemenkominfo dan semua pihak yang terlibat pada acara ini yakin bahwa melalui edukasi dan pelatihan yang diberikan, para UMKM dapat segera mengambil peran dalam pembangunan industri e-commerce di Indonesia, dan menghadirkan ragam barang yang menarik bagi pasar yang terus berkembang tersebut.
Biasanya kendala yang sering di hadapi oleh para pelaku UMKM adalah keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya, di sini KreditPro hadir untuk membantu para pelaku UMKM dalam mendapatkan tambahan modal dengan tepat dan cepat. KreditPro adalah sebuah perusahaan fintech (Finansial Technology) dari Indonesia dengan sistem Peer-To-Peer Lending (P2PL), yaitu sebuah platform yang digunakan untuk mengajukan dan memberikan pinjaman secara Online.
KreditPro memiliki sebuah program bernama Dana Komunitas yang di peruntukan untuk para pelaku UMKM, dana komunitas adalah solusi akses pendanaan bagi para pelaku UMKM karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
- Praktis , Pencairan dan pembayaran berbasis online
- Transparan , Tidak ada biaya tersembunyi
- Fleksibel , Pendanaan sesuai kebutuhan
- Mudah , Tanpa jaminan apapun
Dengan adanya Dana Komunitas, semua orang dapat memiliki kesempatan untuk melangkah menuju kesejahteraan. selain itu para pelaku UMKM juga sangat terbantu dengan adanya Dana Komunitas dari KreditPro. untuk bergabubg dengan Dana Komunitas ada persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :
- Pinjaman modal muali dari Rp. 1 juta – 10 juta
- Domisili setempat
- memiliki usaha yang sedang berjalan minimal 2 tahun
- satu grup beranggotakan minimal 7 orang
- memiliki karakter yang baik
Pengajuan dana Komunitas di KreditPro ini sangat mudah setelah memiliki kelompok 7 – 10 orang kemudian tim dari KreditPro akan melalukan survei dan memberikan pengarahan selama 3 hari kemudian setelah disetujui proses pembayaran segera dilakukan. Dan untuk proses pembayaran angsuran dapat di lakukan melalui PayPro, bank transfer atau auto-debet, untuk peminjaman modal sebesar 1 – 6 juta pembayaran angsuran di lakukan 2 minggu sekali dan untuk peminjaman modal sebesar 7 – 10 juta pembayaran angsuran dapat dilakukan setiap bulannya.
Selain KreditPro KEMENKOMINFO juga menggandeng Blibli sebagai Marketplace untuk memberikan edukasi untuk para pelaku UMKM yang belum mendaftarkan jualannya secara Online danbagaimana cara melakukan jualan Online. Blibli sebagai Marketplace terbesar memberikan pelatihan secara gratis kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka secara Online. Hadir Mas Willi Yatno sebagai perwakilan dari Blibli yang menjelaskan bagaimana caranya UMKM Go Digital