Penggunaan plastik yang semakin hari semakin banyak menjadikan sampah plastik ini menjadi perhatian yang sangat serius belakangan ini kita banyak mendengar banyak berita soal plastik dan bahayanya untuk lingkungan. Kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik didengungkan di banyak bagian dunia. Beberapa negara mengharamkan sama sekali penggunaan kantong plastik dalam kegiatan sehari-hari, negara lainnya menetapkan pajak tinggi untuk kantong plastik, dan ada pula negara yang menetapkan biaya kepada pelanggan pada setiap lembar kantong plastik yang dikeluarkan oleh toko/supermarket.
Sampah-sampah Itu Perginya Kemana ???
Itu dia yang menjadi masalahnya. Indonesia adalah salah satu negara yang punya masalah besar dalam pengelolaan sampahnya. Selain Indonesia, negara-negara di kawasan Asia Timur dan tenggara, terutama China, juga mengalami masalah serupa. Tak selesai dikelola di darat, banyak sampah plastik akhirnya meluncur ke lautan. Sampah-sampah ini tentu saja membahayakan hewan laut dan ekosistem secara keseluruhan.
Sampah plastik memerluka waktu ratusan tahun sebelum terurai sempurna. Dalam prosesnya sampah hancur menjadi partikel-partikel kecil, menyebar di seantero perairan dan tanpa sadar dikonsumsi oleh hewan-hewan di lautan. Sampah-sampah itu terus membunuh makhluk hidup di lautan. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention On Biological Diversity) pada 2016, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies.
Dari 800 spesies itu, 40% nya adalah mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut. Data itu kemudian diperbarui pada Konferensi Laut PBB di New York pada 2017 lalu. Konferensi menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam jumlah besar, tiap tahun.
Plastik yang sampai kelautan berubah menjadi partikel-partikel sampah plastik (mikro plastik) tidak hanya memberikan dampak buruk bagi biota laut saja. Dalam jangka panjang, manusia juga akan terkena dampaknya. Hal itu terjadi karena manusia mengonsumsi ikan dan produk-produk dari laut. Ikan/hewan laut yang sudah menelan mikro plastik akan menyerap racunnya. Racun ini lalu berpindah ke manusia yang memakannya.
Bahaya plastik yang semakin hari semakin meresahkan menjadikan Allianz pada hari inklusi keuangan membuat program Tukar Sampahmu Untuk Lindungi Dirimu yang bertujuan untuk memberikan literasi kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, program tukar sampuh untuk lindungi dirimu adalah dengan menukarkan 2 botol minum yang sudah kita gunakan dengan polis asuransi.
Allianz Indonesia dalam menjalankan program tukar sampahmu untuk lindungi dirimu bekerjasama dengan mitra strategis yaituΒ MySmash untuk mendukung kegiatan operasional pengumpulan sampah plastik di seluruh bank sampah Indonesia serta berfungsi juga sebagai kanal distribusi baru untuk memberikan akses perlindungan asuransi jiwa mikroΒ sekociΒ bagi masyrakat yang menjadi nasabah bank sampah. Proses pendaftarannya dilakukan di bank sampah yang sudah bekerjasa sehingga memberikan banyakΒ azas manfaat untuk masyarakat untuk mendapatkan perlindungan serta bisa mengurangi sampah plastik yang ada.
Bersaaman dengan program tukar sampahmu untuk lindungi hidupmu Allianz Indonesia juga memeperkenalkan program “Allianz Uang Duka” yang memberikan santunan kematian dari produk asuransi jiwa kumpulan Allianz yang dapat diakses oleh masyarakat warga Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Tingkat Kelurahan. Sehingga bisa meringankan beban keluraga yang ditinggalkan dan bisa bermanfaat untuk pengurusan keluarga yang meninggal tersebut.
Ayo kita bersama-sama untuk mengurangi penggunaan plastik karena akan membahayakan hidup kita dalam jangka waktu yang panjang, sampah plastik membutukan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai kembali, jika kita memiliki samapah plastik segera tukarkan untuk mendapatkan asurasi dari Allianz Indonesia.