Keguguran adalah berhentinya kehamilan dengan sendirinya saat masih hamil muda (sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu). Penyebab keguguran sangat beragam pada tiap orang, misalnya akibat penyakit yang diderita ibu hamil atau akibat janin tidak berkembang secara normal.
Keguguran dapat ditandai dengan keluarnya darah dari vagina, serta nyeri atau kram di perut dan punggung bagian bawah. Ketika muncul gejala atauΒ tanda bahaya kehamilanΒ tersebut, ibu hamil dianjurkan segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.
Tidak ada langkah spesifik untuk mencegah keguguran. Secara umum, pencegahan keguguran dilakukan dengan menjaga kondisi ibu hamil tetap sehat.
Ciri-ciri Keguguran
Ciri-ciri utama keguguran adalahΒ keluarnya darah dari vagina saat hamil muda, baik dalam bentuk bercak-bercak atau mengalir. Gejala ini bisa disertai dengan nyeri atau kram perut, dan nyeri punggung bagian bawah. Selain darah, cairan kental atau gumpalan jaringan juga dapat ikut keluar.
Ciri-ciri keguguran pada ibu hamil berbeda-beda sesuai dengan tahapan dari keguguran tersebut, antara lain:
- KeguguranΒ yang tidak bisa dihindari (abortus insipiens)
Walaupun janin belum keluar dari kandungan, ibu hamil sudah mengalami perdarahan dan pembukaan jalan lahir (serviks). - KeguguranΒ tidakΒ lengkapΒ (abortus inkomplit)
Pada tahapanΒ abortus inkomplit, jaringan janin sudah keluar tetapi hanya sebagian. - Keguguran lengkapΒ (abortus komplit)
Dikatakan abortus komplit, bila seluruh jaringan janin sudah keluar dari rahim.
Kapan Harus ke Doktor
Perlu diketahui bahwa tidak semua peristiwa keluarnya darah dari vagina saat hamil muda pasti pertanda keguguran. Ibu hamil normal mengalami keluarnya flek darah dari vagina 6-12 hari setelah pembuahan, yaitu pada waktu janin menempel di dinding rahim. Perdarahan ini disebutΒ perdarahan implantasi. Namun memang biasanya pada saat ini, seorang wanita belum menyadari bahwa dirinya hamil.
Walaupun bisa normal terjadi, perdarahan dari vagina pada trimester pertama kehamilan perlu dicurigai adanyaΒ ancaman keguguranΒ (abortus iminens), sehingga perlu segera diperiksakan ke dokter kandungan. Bila memang keguguran belum terjadi, dokter dapat melakukan penanganan untuk mencegahnya.
Selain itu, ibu hamil juga perlu segera ke dokter bila mengalami keluhan berikut ini dalam trimester pertama kehamilan:
- Demam
- Muntah-muntah sampai tidak bisa makan dan minum
- Keputihan
- Nyeri saat buang air kecil
Penyebab Keguguran
Penyebab keguguran sangat beragam, dan kadang tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Pada umumnya, keguguran terjadi karena perkembangan janin yang tidak normal akibat kelainan genetik atau masalah di plasenta.
Selain itu, keguguran juga dapat disebabkan oleh:
- Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal.
- Penyakit autoimun, misalnya lupus danΒ sindrom antifosfolipid.
- PenyakitΒ infeksi, sepertiΒ toxoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, dan gonore.
- Gangguan hormon, misalnya penyakit tiroid atauΒ PCOS.
- Kelainan rahim, misalnya serviks yang lemah dan miom.
- Obat-obatan yang dikonsumsi, sepertiΒ obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid.
- Kelainan pada rahim, misalnya serviks rahim.
Ada sejumlah faktor yang membuat seorang ibu hamil lebih berisiko mengalami keguguran, di antaranya:
- Hamil di atas usia 35 tahun
- Pernah mengalami keguguran sebelumnya
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol
- Menyalahgunakan NAPZA
Bukan Penyebab Keguguran
Banyak mitos atau pendapat yang salah mengenai keguguran. Karena itu, tak sedikit ibu hamil yangΒ enggan melakukan hal tertentuΒ karena khawatir bahwa hal tersebut dapat menyebabkan keguguran. Perlu ditegaskan kembali, kondisi-kondisi di bawah ini tidak menyebabkan keguguran:
- Olahraga, tetapi bisa didiskusikan kembali dengan dokter kandungan mengenai olah raga yang cocok.
- Konsumsi makanan pedas.
- Naik pesawat terbang.
- Berhubungan intim.
- Bekerja, kecuali perkerjaan yang berisiko terpapar zat kimia atau radiasi.
Diagnosis Keguguran
Ketika ibu hamil mengalami gejala-gejala keguguran,Β dokter kandunganΒ akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksan dalam. Selain menanyakan gejala dan memeriksa kondisi fisik ibu hamil, dokter akan melakukanΒ pemeriksaan USGΒ untuk memastikan apakah ibu hamil mengalami keguguran atau tidak.
Selain USG, tes darah juga dilakukan untuk memeriksa kadar hormon HCG yang seharusnya meningkat saat kehamilan.
Keguguran Berulang
Apabila ibu hamil mengalami keguguran berulang kali, perlu dicari tahu faktor yang bisa menjadi penyebabnya. Untuk itu, dokter kandungan akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan USG transvaginal
MelaluiΒ USG transvaginal, dokter bisa memeriksa kondisi rahim dengan lebih detail, untuk mendeteksi adanya kelainan. - Pemeriksaan gen
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada kelainan genetik pada pasien atau pasangannya. - Tes darah
Tes ini dilakukan untuk memeriksa adanya gangguan tertentu yang dapat menyebabkan keguguran, misalnya gangguan hormon, penggumpalan atau pengentalan darah, dan infeksi.