Perubahan cuaca saat ini bisa dibilang cukup ekstrim, cuaca seperti ini rentan sekali membawa bibit penyakit. Beberapa kali juga abang demam , batuk dan pilek. Saya dan suami pun sempat tertular dan ini kejadiannya berulang.
Memang di saat seperti ini penting sekali buat kita meningkatkan daya tahan tubuh agar virus tidak gampang menyerang. Organ pernapasan merupakan bagian dari sistem vital dalam tubuh manusia. Itulah sebabnya penyakit gangguan pernapasan harus ditangani secepat mungkin agar tidak terjadi komplikasi penyakit lainnya.
Sadar atau tidak selama ini kita hidup dengan risiko penularan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau patogen lainnya melalui berbagai media termasuk transmisi udara (airbone) seperti influenza, TBC dan Lainnya. Setiap anak demam pastinya banyak orang tua yang khawatir, sama halnya seperti saya yang beberapa waktu lalu panik karena abang demam. Semenjak Abang panas tinggi dan ternyata harus operasi usus buntu jadi gak bisa santai lagi kalau abang sakit.
Padahal dulu menghindari banget yang namanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya karena ya memang takut aja kalau nanti semakin terkontaminasi virus – virus lainnya. Hal ini memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi semua orang baik masyarakat yang datang untuk berobat maupun tenaga medis.
Tentunya rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan perlu melakukan upaya pencegahan dan pengendalian riisiko infeksi yang dapat terjadi antar pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung yang berada di fasilitas tersebut.
Alhamdulilah.. Selasa 25 Oktober 2022 saya berkesempatan hadir di acara Thought Leadership Forum yang diadakan oleh Signify dengan tema “UV-C Air Disinfection: Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Fasilitas Pelayanan Kesehatan”. Diskusi ini membahas mengenai risiko infeksi dan peran desinfeksi udara berteknologi UV-C sebagai salah satu alternatif yang mendukung rumah sakit/fasilitas kesehatan dalam upaya mencegah dan menekan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara.
Hadir dalam diskusi tersebut beberapa pembicara yang expert di bidangnya. Diantaranya :
1. dr. Cahyarini Dwiatmo, Sp.MK(K), Perkumpulan Pengendali Infeksi Indonesia (PERDALIN)/Indonesian Society of Infection (INASIC), spesialis paru
2. dr. Jaka Pradipta, Sp.P, Dokter Spesialis Paru
3. Meisya Siregar, Publik Figur dan ibu dari tiga anak
4. Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia
5. Lea Kartika Indra, Head of Public & Government Affairs Signify Indonesia, sebagai moderator
Acara dibuka oleh sambutan yang disampaikan Bapak Wibawa Jati Kusuma menjelaskan bahwa risiko infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, yang biasa dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Ada banyak komponen di lingkungan rumah sakit yang berpotensi langsung atas risiko terhadap HAIs, termasuk desain fasilitas bangsal perawatan dan ruang operasi, kualitas udara, pasokan air, makanan, dan penanganan limbah medis dan jasa cuci (laundry). Infeksi-infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri, virus, dan mikroorganisme yang diperoleh dari kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau ketika pasien dirawat di rumah sakit, yang terjadi dalam waktu 48 jam setelah terpapar. Upaya
pencegahan dan pengendalian HAIs telah dilakukan sebagai bagian dari protokol kesehatan dan standar operasional prosedur di rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang beroperasi 24/7.
Saat ini, banyak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dibangun mirip dengan gedung perkantoran bertingkat tinggi yang tertutup, serta mengandalkan sistem sirkulasi udara dan pendingin udara. Dibutuhkan ventilasi yang tepat agar udara dapat bersirkulasi dengan baik untuk mengurangi transmisi virus dan bakteri. Penggunaan teknologi UV-C air
disinfection dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas udara di fasilitas pelayanan kesehatan.
dr. Cahyarini Dwiatmo, juga menjelaskan bahwa jenis penyakit yang menular melalui udara seperti TBC ( tuberculosis), Influenza, cacar, campak, juga SARS, MERS dan Covid-19. Proses penularannya melalui transmisi airborne / droplet. Hal yang bisa dilakukan lainnya yaitu dengan ventilasi, air cleaner dan UV. Lebih lanjut dr. Ririn menjelaskan bahwa UVGI ( Ultra Violet Germicidal Irradiation ) bisa
mengendalikan bakteri, virus atau jamur dengan menggunakan teknologi sinar ultra violet. Pengaplikasiannya dapat diletakkan di atas ruangan, di dalam ruangan dan di dalam ducting ventilasi. Dikarenakan Sinar UV sangat berbahaya, pastikan produk yang dipakai memiliki lisensi sesuai standar.
Solusi UV-C Air Disinfection dilengkapi dengan perlindungan tambahan yang memungkinkan orang untuk melanjutkan aktivitas mereka saat perangkat bekerja. Sinar UV-C sudah terbukti sebagai metode desinfeksi yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit dengan mendesinfeksi udara, air dan permukaan.
Penelitian terbaru oleh Innovative Bioanalysis telah membuktikan efektivitas luminer Philips UV-C desinfeksi upper air yang dipasang di dinding. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa perangkat tersebut menonaktifkan 99,99% virus SARS-Cov-2 di udara ruangan dalam waktu 10 menit., sementara pada menit ke-20, virus berada di bawah tingkat yang dapat dideteksi.
Beberapa Rangkaian Produk Phillips UV-C Air Disinfection
● Philips UV-C disinfection upper air ceiling mounted , yang dipasang di plafon,
luminer dipasang pada ketinggian minimal 2,3 meter, dikombinasikan dengan pelindung dan optik, memastikan orang dapat terus bekerja di bagian bawah ruangan sementara perangkat mendesinfeksi udara .
● Phillips UV-C disinfection wall mounted, yang dipasang di dinding. Perangkat tersebut menonaktifkan 99,99% virus SARS-
CoV-2 di udara ruangan dalam waktu 10 menit, sementara pada menit ke 20, virus berada di bawah tingkat yang dapat dideteksi.
● Philips UV-C Air Disinfection Cleaner grey dan Philips UV-C Air Disinfection Cleaner silver, yang membuat desinfeksi udara di rumah menjadi jauh lebih mudah.Desain praktis, portable dan stylish dari Philips UV-C Disinfection Air Cleaner ini cocok untuk semua jenis ruangan. Perangkat juga dilengkapi dengan fungsi pengatur waktu yang secara otomatis mematikan perangkat setelah waktu yang ditentukan berlalu.
● Philips UV-C Disinfection Air Unit dirancang untuk desinfeksi udara dengan desain portabel di lantai yang dapat mendesinfeksi hingga 90% mikroorganisme dalam ruangan seluas 80m hanya
dalam 2 jam dan memiliki cakupan sirkulasi 28m.
Dengan pengalaman di bidang pencahayaan ultraviolet selama lebih dari 40 tahun, Signify memiliki rekam jejak terpercaya dalam teknologi UV-C, serta telah meluncurkan berbagai produk desinfeksi UV-C (udara, permukaan, dan benda), untuk penggunaan rumah tangga hingga profesional seperti di rumah sakit, gedung perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Pastinya dengan semua keunggulan yang ditawarkan oleh Sinigfy membuat kita para konsumen merasa aman yang nyaman dengan menggunakan UV-C Air Disinfection. Jadi pengen punya buat di rumah, agar udara yang ada di rumah bisa terjamin kualitasnya dan anggota keluarga bisa semakin sehat tentunya.
Semoga bermanfaat :).