Menjalani sebuah usaha rumahan ternyata tak semudah yang saya kira, banyak sekali tantangan yang harus di hadapi. Sebagai pelaku UMKM yang sudah berjalan hampir delapan tahun, membuat saya merasa bersyukur masih bertahan di tengah situasi yang tidak mudah seperti ini.
Banyak sekali permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM saat ini selain target market yang harus tepat, masalah permodalan juga tidak kalah memusingkan para pelaku UMKM.
Disaat bisnis mulai bertumbuh, sudah bisa dipastikan permodalan harus kuat agar bisa bersaing dengan yang lain. Masalahnya tidak sedikit para pelaku UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan dana untuk permodalan. Meminjam ke bank juga bukan perkara yang mudah, kadang banyak bank yang melampirkan persyaratan yang sulit untuk para UMKM.
Pembiayaan Ultra Mikro Solusi Untuk UMKM
Seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa masih banyak UMKM yang belum bisa mengakses perbankkan. Salah satu alasannya yaitu karena tidak memiliki agunan yang bisa dijaminkan. Nah.. Pembiayaan Ultra Mikro ini hadir untuk memberikan solusi kepada mereka yang tidak bisa difasilitasi oleh KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pembiayaan Ultra Mikro ini lebih menyasar kalangan bawah yang terkendala permodalan untuk mengembangkan usahanya.
Pemerintah sendiri melihat adanya potensi dari UMKM yang ada sehingga para UMKM tersebut harus diberi dukungan penuh. Baik dari sisi permodalan maupun dari sisi pelatihan, pendampingan berkelanjutan hingga evaluasi di akhir hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan.
sumber gambar website BRI
Umi sendiri adalah program lanjutan yang disiapkan oleh pemerintah dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha. Dan yang menjadi target adalah pelaku usaha mikro. Kelebihan dari pembiayaan ini adalah kemudahan akses dari hulu hingga hilir. Di hulu para pelaku UMKM akan mudah untuk mendapatkan permodalan dan di hilir para pelaku usaha juga mudah untuk membayar angsuran.
Dana yang bisa didapatkan per nasabah maksimal hanya Rp 10 juta per nasabah. Dana ini disalurkan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti PT Penggadaian (Persero) , PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Bahana Artha Ventura. Kemudahan yang didapat oleh para UMKM karena adanya agen BRILink di seluruh wilayah Indonesia. Hingga bulan November 2024 tercatat jumlah agen BRILink mencapai 1.022 juta yang tersebar di 62 ribu desa yang ada di seluruh Indonesia.
Dan BRILink ini merupakan Mitra Umi yang dapat membantu masyarakat yang ingin mengajukan pembiayaan ultra mikro. Dengan demikin para calon nasabah akan sangat dimudahkan dan agen tersebut akan mendapatkan sejumlah fee.
Program Umi Menjangkau Lapisan Paling Bawah Pelaku UMKM
Sebagai pelaku UMKM saya salut sekali dengan komitmen bank BRI yang terus mendampingi para pelaku UMKM agar bisa tumbuh dan berkembang. Bank BRI tentu tidak main-main dalam hal membantu UMKM untuk naik kelas, karena mereka menggolontorkan dana yang tidak sedikit untuk membantu para usaha kecil agar dapat berkembang.
Seperti yang diketahui, hingga alkhir triwullan II 2024 BRI telah menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta pelaku usaha kecil. Bukan hanya para pelaku usaha kecil di perkotaan saja tetapi juga menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Tentunya hal seperti ini patut diapresiasi karena tidak semua Lembaga keuangan yang ada saat ini menjangkau daerah tersebut.
sumber gambar website BRI
Pembiayaan Usaha Mikro ini menjadi solusi bagi pelaku usaha kecil untuk mengakses permodalan dengan cepat dan anti ribet ribet club. Karena produkΒ ini merupakan go shorter karena hanya menawarkan tenor jangka pendek.
Dan juga go faster dimana prosesnya mudah dan cepat. Tentunya dengan cara seperti ini, jangkauannya akan lebih luas layanannya pun semakin baik dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Semoga dengan adanya program UMi ini, para pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan mendapatkan akses yang sama agar fokus BRI membantu UMKM naik kelas bisa terwujud dengan baik. Dan juga bisa meningkatkan taraf hidup atau penghasilan para pelaku usaha kecil itu sendiri.