Mari Bersama Cegah Anemia Demi Generasi Maju Indonesia

Bersama Cegah Anemia Demi Generasi Maju Indonesia

Setiap orang tua pasti selalu berusaha memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Semua kebutuhan anak selalu dipastikan terpenuhi dengan baik. Apalagi jika memiliki anak – anak yang masih dalam usia pertumbuhan, tentu tubuh kembang anak diharapkan bisa tumbuh secara optimal. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi si kecil sangat penting sekali untuk diperhatikan agar si kecil bisa tumbuh dengan sehat. Selain asupan nutrisi, stimulasi juga memberikan peranan penting untuk perkembangan anak. Pastinya semua orang tua berharap agar anak-anak mereka bisa tumbuh dengan sehat dan optimal.

Tahukah moms ? kalau saat ini Indonesia memiliki dua big issue yang saat ini sedang terjadi kepada anak-anak Indonesia yaitu masalah stunting dan anemia. Yaap.kalau stunting pasti moms semua sudah pada tau ya, kalau masih banyak anak-anak Indonesia yang mengalami stunting saat ini. Dan ternyata buan hanya stunting yang enjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia, tetapi juga anemia. Lho bukannya anemia itu hanya bisa diderita oleh orang dewasa? ternyata nggak moms. Faktanya Indnesia masih termasuk dalam 5 negara dengan prvalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.

Mengenal Lebih Dekat Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari nilai normal. Anemia adalah kekurangan sel darah merah, bukan kurang tekanan darah. Anemia pada anak yang tidak diobati bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang, hingga memicu komplikasi berbahaya. Tentunya kondisi seperti ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Tingginya kasus anemia disebabkan karena sringkai anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar (Hb) darah.

Bersamaan dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia ini dapat menjadi salah satu faktor risik yang dapat menghambat perkembangan otak anak. Tentunya kondisi ini sangat mngkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak kedepannya. Untuk itu tentunya orang tua harusΒ  mengetahui gejala dan tanda anemia pada anak, berikut gejalanya :

  • Tubuh lemas dan mudah lelah.
  • Anak menjadi lebih cepat rewel.
  • Infeksi mudah terjadi karena daya tahan tubuhnya yang mengalami penurunan.
  • Kulit menjadi pucat, termasuk di bagian daging kuku dan bagian kelopak mata.
  • Area mata atau kulit yang mengalami perubahan warna menjadi kuning. Kondisi ini terjadi jika kurangnya sel darah merah terjadi karena penghancuran oleh tubuh sendiri.

Media Gathering Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju

Alhamdulilah , ditengah kebingungan masalah anemia pada anak saya berkesempatan hadir di acaraΒ  media gathering yang bertemakan “Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju” . Acara ini dihadiri oleh para narasumber yang expert dibidagnya, diantaranya adalah :

  • Dr. dr Luciana Sutanto MS, SpGK(K) , Pakar Gizi klinik dan Prsiden Indonesia Nutrition Association
  • Anna Surti Ariani, S Psi., M.Si., Psi , Psikolog Klinis Anak dan Keluarga
  • Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK , Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia
  • Tanasha Suhandani, Brand Manager SGM Eksplor

Setelah sampai di venue para undangan yang hadir melakukan skrining anemia terlebih dahulu. Skirining anemia ini memakai alat yang dijepitkan diujung jari kita dan nanti hasilnya akan keluar dilayar alat tersebut. Prosesnya sangat cepat dan tidak sakit sama sekali karena tidak menggunakan jarum dan tidak mengeluarkan darah juga.

Bersama Cegah Anemia Demi Generasi Maju Indonesiasumber gambar dokumen pribadi papibunda

Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Dr. dr Luciana Sutanto MS, SpGK(K)Β , menyatakan bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia rentan menderita anemia. Saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian si kecil maka dapat terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak dan pertumbuhan anak seperti salah satunya menurunkan kecerdasan , fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan. Duh.. ternyata dampak anemia terhadap anak-anak ini nggak main-main ya bun?

Melihat dampak anemia yang cukup serius terhadap anak-anak, dr. Luci menyarankan agar dilakukan skrining anemia yang bisa dilakukan sejak anak usia 2 tahun. Karena anemia ini tidak boleh dianggap enteng oleh orang tua, apalagi di masa-masa sampai anak usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang sangat pesat. Dan pencegahan anemia untuk anak usia dibawah 5 tahun, bisa dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama sumber protein hewani yang kaya akan zat besi. Faktanya, data menunjukkan sebanyak 43% masyarakat Indonesia kurang mengkonsumsi protein hewani dan 57% masyarakat suka mengkonsumsi protein nabati. Padahal kandungan zat besi itu sendiri lebih banyak mengandun di protein hewani dibandingkan protein nabati.

Dampak Psikologis Anemia Pada Anak

Selain kurangnya asupan protein hewani, anemia atau kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar zat besi tidak terserap sempurna oleh tubuh sikecil. Oleh karena itu untuk pencegaha anemia dibutuhkan kombinasi zat besi dan vitamin C yang mampu mengoptimalkan penyerapan zat besi didalam tubuh si kecil.

sumber gambar dokumen pribadi papibunda

Dan ternyata dampak anemia bukan hanya menyerang kepada fisik anak saja tetapi jga berdampak pada psikologis anak. Anna Surti Ariani, S Psi., M.Si., PsiΒ mengatakan bahwa dalam jangka pendek, secara kgnitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mngingat serta esinya juga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih atau marah dan rentan stres. Yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku dan menyebabkan gangguan proses belajar. Oleh karena itu penting sekali buat para orang tua untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan asupan nutrisi yang baik,Β  memberikan stimulasi yang tepat dan menjaga hubungan yang hangat dengan si kecil.

Dukungan Danone Indonesia Untuk Pencegahan Anemia

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKKΒ , sebagai perwakilan dari Danone Indonesia juga menyampaikan bahwa Danone berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia. Saat ini anak-anak Indonsia sedang menghadapi dua masalah yang besar yaitu stunting dan anemia.Β  Dalam upaya pencegahan anemia dan komitmenmembawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke seluruh masyarakat Indonesia. Danone terus melakukanΒ  berbagai inovasi produk bernutrisi tepat yang bdisesuaikanΒ  dengan kebutuhan masyarakat. Danone juga terus memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaranΒ  para Bunda di Indonesia tentang resiko anemia pada anak usia dibawah 5 tahun. Selain itu yang perlu diketahui adalah pentingnya mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi dan vitamin C.

Tentunya para orang tua harus kreatif dalam menyajikan asupan nutrisi untuk si kecil, agar kebutuhan zat besi dasn vitamin C nya dapat terpenuhi dengan baik sehingga anemia dapat dicegah. Di acara media gathering kemarin juga hadir Tanasha Syhandani, selaku Brand Manager SGM Eksplor mengatakan bahwa SGM Eksplor juga terus berkomitmen untuk mempersiapkan Generasi maju Indonesia dengan mendukung penyediaanΒ  inovasi produk bernutrisi dan berbagai inisiatif.Β  Agar bisa terus memberikan dukungan untuk pencegahan anemia, SGM Eksplor terus memberikan edukasi melalui platform digital melalui websitenya .

Bersama Cegah Anemia Demi Generasi Maju Indonesiasumber gambar dokumen pribadi papibunda

Semoga semakin banyak orang tua yang aware tentang masalah anemia pada anak yang tidak bisa dianggap sepele ini. Jangan lupa berikan si kiecil asupan nutrisi seimbang yang kaya akan zat besi, sepertiΒ  dengan susu terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C untuk cegah anemia. Selain itu lakukan skrining anemia sedini mungkin, bisa dimulai saat si kecil usia 2 tahun agar anemia bisa dicegah sejak dini.

20 comments
  1. ada kenalan yang anaknya anemia, kasian banget tubuhnya ga fit hingga muka juga pucat. Semoga kita terhindar dari anemia termasuk anak-anak, dengan mencukupi gizi dan penuhi nutrisi

  2. Bersyukur banget bisa hadir di acara ini jadi paham kapan harus melakukan skrinning anemia. terutama untuk anak usia 2 tahun yang rentan terhadap anemia, Ayo kita cegah anemia, untuk generasi maju yg cerdas

  3. Anemia ini bukan hal yang sepele ya Kak Siwi, kudu ditangani secepat mungkin. Apalagi buat remaja misalnya yang kelak dewasa akan menjadi calon orangtua. Begitu juga buat anakΒ² harus cepet penanganannya

  4. Ya Allaah..
    Sampai terlupa kalau ada ancaman anemia yaa.. Apalagi ketika anak perempuan beranjak dewasa yang mengalami masa-masa menstruasi. Kudu makan dengan asupan yang tepat dan sumber Hb yang baik. Terima kasih Danone dan dukungannya selalu. Kebiasaan makan variasi menu termasuk salah satu cara cegah anemia yaa..

  5. Rupanya anemia bukan hanya memunculkan masalah pada fisik dan keseharian anak, tetapi juga bisa memunculkan gangguan belajar yang tentunya berdampak pula bagi masa depan si kecil. Senang sekali dengan banyaknya bentuk sosialisasi dan kegiatannya yang digerakkan oleh SGM Eksplor demi anak-anak agar kelak menjadi generasi maju.

  6. Sekarang anak remaja dpt tablet penambah darah dr sekolah sarannya biar di minum saat haid, anak sy yg sma dpt. Ngaruh banget sih Anemia sama anak yg lagi aktif aktifnya

  7. Anemia jarang diperhatikan sebagai big issue dalam pertumbuhan anak padahal sebagai anak dengan masalah anemia, saya merasa sendiri kalau tak bisa maksimal. Sudah biasa dengar kalimat, “Janjane kamu lebih pinter dari dia tapi kenapa sering lupa?” ya karena gap nutrisi yang besar antara saya dengan yang dipertandingkan.

  8. Anakku yang cewek nih karena malas makan dan suka tidur malam, jadi kadang mengalami kurang darah. Makanya rajin minum tambah darah dan nutrisi karena bahaya anemia memang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like